Baru 10 Persen Penduduk Indonesia Miliki Asuransi

Baru 10 Persen Penduduk Indonesia Miliki Asuransi
Ilustrasi. Foto; Ist

jpnn.com - SURABAYA - Jalur distribusi keagenan masih menjadi kontributor utama sebagai penunjang kinerja asuransi. Namun, penyebaran agen itu terbatas sehingga dibutuhkan sarana literasi dan penetrasi lain.

’’Kami menggunakan portal daring yang berisi tentang edukasi perencanaan keuangan untuk masa depan. Ini sekaligus dilakukan untuk mengatasi keterbatasan agen sehingga masyarakat di berbagai daerah tetap bisa meningkatkan literasi keuangannya secara online,’’ kata Chief Agency Officer PT Sun Life Financial Indonesia Wirasto Koesdiantoro saat memperkenalkan portal Bright Advisor di Surabaya akhir pekan lalu.

Lewat Bright Advisor, masyarakat dapat mengetahui seputar asuransi jiwa, kesehatan, pendidikan, dan perencanaan keuangan. Untuk selanjutnya, portal tersebut diperkenalkan di Denpasar pada 4 Juni mendatang.

Wirasto mengungkapkan, premi yang terkumpul selama kuartal I 2016 sebesar Rp 221 miliar atau tumbuh sepuluh persen secara yoy. Premi new business terkumpul Rp 192 miliar atau naik 14 persen (yoy).

Tahun lalu, total premi Sun Life mencapai Rp 1,08 triliun. Sekitar Rp 885 miliar di antaranya adalah kontribusi dari jalur distribusi keagenan.

Agen hanyalah salah satu jalur pemasaran perusahaan asuransi asal Kanada tersebut. ’’Di luar agen, jalur distribusi adalah bancassurance dan partnership distribution,’’ jelas dia.

Total agen Sun Life mencapai 9.771 orang. Sekitar 4.200 di antaranya tersebar di Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Dua provinsi itu menguasai 43 persen sumbangan jalur distribusi keagenan. Jatim berkontribusi 14 persen saja.

Wirasto menyebutkan, baru sepuluh persen masyarakat Indonesia yang memiliki asuransi. Ada tiga alasan utama di balik rendahnya jumlah kepemilikan asuransi.

SURABAYA - Jalur distribusi keagenan masih menjadi kontributor utama sebagai penunjang kinerja asuransi. Namun, penyebaran agen itu terbatas sehingga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News