Baru Melangkah, Setnov Sudah Salah

Baru Melangkah, Setnov Sudah Salah
Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (30/5). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Sejumlah nama bermasalah masuk dalam susunan kepengurusan DPP Partai Golkar masa bakti 2016-2019.

Peneliti Utama Indikator, Kuskridho Ambardi mengatakan, sebutan kepengurusan akselerasi kerja yang disematkan Novanto, berpotensi gembos karena profil nama-nama pengurus yang memiliki rekam jejak yang bermasalah.

Menurut Dodi, sapaan akrabnya, keputusan Partai Golkar dalam menetapkan kepengurusan memiliki dua dampak, yakni prospek beringin ke depan dan politik kepartaian secara nasional. 

Dalam hal prospek Golkar, Dodi menilai langkah ini merupakan kekeliruan pertama yang dilakukan di era Novanto.

”Kalau bicara prospek, ini langkah yang blunder. Bagaimanapun pengurus Golkar mewakili wajah dari partai,” kata Dodi saat dihubungi kemarin (30/5). 
.
Menurut Dodi, jika wajah-wajah bermasalah menjadi bagian dari pengurus Golkar, keraguan pemilih akan semakin tinggi. Padahal, berbagai survei selama ini menunjukkan bahwa kepercayaan publik memiliki reputasi paling buruk. 

Publik akan semakin sinis kepada partai, mengingat posisi Golkar saat ini adalah partai peraih posisi kedua di pemilu 2014 lalu.

”Ini buruk bagi partai, buruk bagi demokrasi. Karena kepercayaan selama ini terus menurun,” ujar peraih gelar Ph.D dari Ohio State University itu.

Dodi mengingatkan, tren perolehan suara Partai Golkar selama tiga pemilu terus menurun. Dari pemenang di pemilu 2004 dengan 21,58 persen, Golkar turun ke posisi kedua di pemilu 2009 dengan 14,45 persen. 

JAKARTA – Sejumlah nama bermasalah masuk dalam susunan kepengurusan DPP Partai Golkar masa bakti 2016-2019. Peneliti Utama Indikator, Kuskridho

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News