PDIP: Partai Berdaulat jika Berdikari dalam Keuangan

PDIP: Partai Berdaulat jika Berdikari dalam Keuangan
Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto (tengah). Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya memiliki prinsip dalam menggali sumber-sumber pendanaan. Prinsip itu adalah bahwa partai bisa berdaulat dan menyadari fungsi utamanya sesuai konstitusi. 

Terkait hal tersebut, PDI Perjuangan telah memelopori penggalangan dana internal melalui penggalangan iuran anggota. Namun demikian, untuk menciptakan suatu sistem demokrasi yang ideal memang diperlukan peran Negara dalam masalah pendanaan partai. 

Hal itu penting sebagaimana dalil bahwa Negara itu sehat kalau partainya sehat. "Partai harus menyadari fungsi utamanya sesuai fungsi konstitusi, untuk menjalankan fungsi pendidikan politik, kaderisasi kepemimpinan, komunikasi politik dan menggalang kekuatan rakyat," kata Hasto di sela-sela Focus Group Discussion (FGD) mengenai Pendanaan Partai Politik di Jakarta, Selasa (31/5).
 
FGD digelar Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama pimpinan partai politik. Selain Hasto, beberapa perwakilan partai juga mengikuti acara tersebut. 

Hasto menyampaikan, fungsi penggalangan konstituen dilakukan dengan menyerap dan memperjuangkannya menjadi keputusan partai dan diperjuangkan lagi menjadi keputusan pemerintah.
 
Sayangnya, dalam menjalankan roda organisasi ini partai politik kerap terbentur masalah pendanaan. Dan, hal ini diakui pula oleh seluruh perwakilan parpol yang mengikuti FGD. 

"Istilahnya, menjadi anggota partai saja bersyukur, apalagi kalau kemudian dibebankan iuran tambahan. Iuran itu kan muncul didasari kesadaran yang melihat bahwa parpol juga memperjuangkan kepentingan rakyat dan anggota," tandas Hasto.

Di negara-negara maju, keberadaan parpol menjadi instrumen penting bagi jalannya pemerintahan. Parpol diintervensi dalam bentuk bantuan, dengan konsekuensi parpol diwajibkan mengaudit penggunaannya untuk kemudian diumumkan kepada publik.
 
Hasto mencontohkan negara-negara Eropa, misalnya di Jerman, Free Democrat Party, suaranya sekitar empat persen, tetapi memiliki sekolah partai yang andal karena campur tangan pemerintah Jerman sehingga semua partai memiliki Sekolah Partai. Dengan demikian, parpol tersebut tetap memberikan pendidikan politik secara masif. 

Selain pendidikan politik, PDI Perjuangan juga mengusulkan bantuan yang bersifat electoral base atau bantuan yang diberikan berdasarkan perolehan dalam Pemilu. Selanjutnya bantuan yang bersifat insentif dengan laporan sejauhmana fungsi komunikasi dan agregasi dilakukan parpol bersangkutan.
 
“Jadi ada campur tangan Negara yang bersifat electoral base dan ada yang bersifat insentif base sesuai prestasi partai di dalam menjalankan fungsi utama partai,” tukasnya.
 
Hasto mengungkapkan, hukum demokrasi itu jelas setiap lima tahun, di mana partai mempertanggungjawabkan langsung kepada rakyat. Ketika rakyat sudah memilih, maka wajar Negara campur tangan.
 
“Di situ tentu saja kami terbuka, diperlukan audit, pengawasan agar tidak terjadi penyalahgunaan keuangan partai,” pungas Hasto. (adk/jpnn)


JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya memiliki prinsip dalam menggali sumber-sumber pendanaan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News