Kisah Adi, Ibunya jadi TKI, Kurang Gizi, Dihajar Paman Sendiri

Kisah Adi, Ibunya jadi TKI, Kurang Gizi, Dihajar Paman Sendiri
Adi, bocah yang disiksa pamannya, berbaring di RSUD Deliserdang. Seorang perawat memberikan susu kepada bocah yang menderita kurang gizi ini. Foto: Hulman/PM/JPNN.com

jpnn.com - LUBUKPAKAM –  Adi (11), bocah penderita gizi buruk yang ditemukan telantar di Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang, Sumut, Sabtu (4/6) lalu, kondisinya maih lemah.

Hingga kemarin dia masih menjalani perawatan intensif di ruang Dahlia III, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang. 

Dia hanya bisa menghibur diri dengan menonton siaran televisi dan mewarnai gambar yang disediakan pihak rumah sakit.

Saat ditemui Rabu (8/6) sekira pukul 10.00 Wib, pengakuan miris diungkapkan Adi. Dia cerita sebenarnya lari dari rumah pamannya yang dipanggilnya “Koko”. Pasalnya, ia tidak tahan terus dipukuli pamannya yang gampang marah. 

Adi sendiri dititip di kosan milik pamannya oleh ayahnya yang disebutnya Ucok. Sementara ibunya Evi menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.

“Aku dititip sama bapakku Ucok di kosan tempat pamanku Koko. Tapi aku tidak tau di mana tempatnya. Aku takut terus dipukuli sama pamanku, aku kabur dari rumah pamank,” ucap Adi dengan suara kecilnya.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang dr Isnaini Dakhry menerangkan jika pihaknya kini memprioritaskan untuk menambah berat badan Adi. 

“Kita prioritaskan untuk menambah berat badannya dengan memberikan susu, bicaranya normal. Kalau berat badannya sudah normal maka penyembuhannya akan lebih cepat. Tapi kedua kakinya sepertinya lumpuh layu. Anak seusianya berat badan normalnya di atas 30 Kg,” sebut Isnaini. Hasil pemeriksaan rontgen, Adi juga menderita radang paru-paru.

LUBUKPAKAM –  Adi (11), bocah penderita gizi buruk yang ditemukan telantar di Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deliserdang, Sumut,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News