Hati-hati, Uang Palsu Semakin Banyak Beredar

Hati-hati, Uang Palsu Semakin Banyak Beredar
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - SAMARINDA – Idul Fitri jadi lahan empuk untuk mendapatkan keuntungan berlipat melalui uang palsu (upal). Tak heran, setiap momen ini datang, peredaran uang palsu pun ikut meningkat.

Deputi Kepala Perwakilan Bidang Sistem Pembayaran dan Manajemen Intern Bank Indonesia (BI) Sehono menjelaskan, akhir-akhir ini pihaknya banyak menerima laporan ditemukannya uang palsu.

Jumlahnya bahkan terus meningkat dari tahun ke tahun, khususnya menjelang Lebaran. Karena itu, BI menaruh perhatian khusus setiap menjelang Idul Fitri. “Wilayah Kaltim mengalami peningkatan peredaran uang palsu. Baik yang dilaporkan ke Bank Indonesia maupun tidak. Berdasarkan perbandingan sejak tahun 2013 hingga 2016 mengalami peningkatan yang cukup besar,” jelasnya, Jumat (10/6).

Karena itu, Sehono menduga hingga akhir tahun ini akan ada peningkatan hingga dua kali lipat peredaran upal di Kaltim. Sehono menambahkan, uang palsu yang beredar didominasi pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.

Meski sosialiasi juga sudah dilakukan, namun setiap tahun ada saja oknum yang tertangkap mengedarkan uang palsu.

“Paling sering ada sosialisasi di daerah perbatasan seperti Nunukan. Sebentar lagi juga Malinau. Hal itu menurut kami perlu dilakukan mengingat daerah tersebut masih kurang pengetahuan terhadap uang palsu. Kami pernah mengunjungi Malinau menjelang Idul Fitri, di sana ada oknum warga yang menggunakan situasi ini untuk mengedarkan uang palsu,” sambungnya. (dah/sal/jos/jpnn)  


SAMARINDA – Idul Fitri jadi lahan empuk untuk mendapatkan keuntungan berlipat melalui uang palsu (upal). Tak heran, setiap momen ini datang,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News