Petani Tembakau Mulai Beralih Tanam Padi

Petani Tembakau Mulai Beralih Tanam Padi
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - SURABAYA – Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur Wibowo Eko Putro menyatakan, pada iklim sekarang, masih sering terjadi hujan yang merata di seluruh Jatim.

Kondisi tersebut dinilai sesuai untuk bertanam padi. Karena itu, sebagian besar petani memilih untuk menanam padi.

’’Seperti di Madura yang sebelum ini para petani memilih untuk membudidayakan tembakau, kini mereka beralih untuk menanam padi. Di wilayah lain di Jatim, yang biasanya menanam jagung dan kedelai juga beralih menanam padi,’’ katanya kemarin (16/6).

Selain penambahan luas lahan, indeks pertanaman juga meningkat. Rata-rata indeks pertanaman padi di Jatim adalah 1,8 kali. Artinya, dua kali penanaman padi dapat dilakukan dalam suatu lahan.

Sekarang indeks pertanaman menuju 2,3 kali. Luas area tanam padi di Jatim mencapai 1,117 juta hektare.

’’Dengan kondisi iklim sekarang, ada lahan yang bisa ditanami hingga tiga kali. Tapi, kalau suatu lahan secara terus-menerus ditanami padi, harus hati-hati. Sebab, unsur di dalam tanah yang disedot sama. Selain itu, pada musim sekarang, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) harus diwaspadai,’’ ungkap Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jatim Akhmad Nur Falakhi.

Ketua KTNA Jatim Suyanto menuturkan, strategi untuk mendorong produktivitas padi dari 5,6 ton menjadi 6,3 ton per hektare diperlukan. Misalnya, penerapan mekanisme jajar legowo.

Selain kuantitas, kualitas gabah bisa terdongkrak. Biaya tanam juga lebih efisien. Sebab, cara konvensional memerlukan 40 kg per hektare, sedangkan dengan jajar legowo cukup dengan 10 kg per hektare.

SURABAYA – Kepala Dinas Pertanian Jawa Timur Wibowo Eko Putro menyatakan, pada iklim sekarang, masih sering terjadi hujan yang merata di seluruh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News