Harga Rp 5 Ribu Perkilogram Petani Karet Menjerit

Harga Rp 5 Ribu Perkilogram Petani Karet Menjerit
Salah satu petani karet di sekitar Kecamatan Tanjung Kemuning saat menjual karet dengan toke karet keliling. Foto: IRUL/BE/JPG

jpnn.com - TANJUNG KEMUNING – Petani karet di Kabupaten Kaur khususnya di Kecamatan Tanjung Kemuning, Provinsi Bengkulu saat ini menjerit. 

Pasalnya harga komoditi ini sejak beberapa pekan terakhir ini semakin anjlok hingga menyentuh harga Rp 5 ribu per kilogram. Dengan harga seperti itu, pendapatan petani karet otomatis turun drastis.

“Harga karet semakin hari semakin menurun, padahal kami hanya hidup dari hasil karet. Jika harga karet terus begini kebutuhan kami tidak akan terpenuhi,” ujar Sulaiman (45) salah satu petani karet di Kecamatan Tanjung Kemuning, seperti dikutip dari batampos (Jawa Pos Group).

Dikatakannya, harga karet tersebut sudah anjlok dalam dua bulan terakhir. Juga saat hujan tanaman karet sama sekali tidak dapat disadap. Sehingga petani memilih berhenti menyadap sementara waktu. Karena jika tetap menyadap karet, akan sia-sia karena curah hujan akan menghabiskan getah karet ada di dalam mangkuk sadapan

“Kalau batang karet basah maka getah karet akan mengalir tidak melewati alur sadapan, dan juga getah karet ini kalau basah Cuma Rp 5 ribu dan kalau kering Rp 6 ribu,” ujarnya.

Senada juga diungkapkan Lihun (39), petani karet setempat, ia mengaku turunnya harga karet ini telah membuat kondisi ekonomi keluarganya saat ini kian terpuruk. Hal itu akibat terus anjloknya harga penjualan karet saat ini.

“Harga jual getah karet akhir-akhir ini terus merosot, untuk harga penjualan getah karet mingguan mencapai Rp 5 ribu perkilogramnya, bayangkan kalau dalam satu minggu kita hanya mendapat 100 kilogram maka hasil yang didapat sekitar Rp 400 ribu,” ujarnya.

Ditambahkannya, selain harga jual murah curah hujan yang tinggi juga membuat petani semakin enggan untuk menyadap getah karet. Curah hujan yang tinggi menyulitkan petani untuk menyadap getah karet, sebab alur getah pada pohon karet akan terisi air hujan dan hal itu akan membuat mangkuk penampung getah akan cepat penuh oleh air hujan.

TANJUNG KEMUNING – Petani karet di Kabupaten Kaur khususnya di Kecamatan Tanjung Kemuning, Provinsi Bengkulu saat ini menjerit.  Pasalnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News