Dihajar Suami Hingga Kaki Patah, Meraung di Kantor Polisi

Dihajar Suami Hingga Kaki Patah, Meraung di Kantor Polisi
Merianti Ikon (32) melaporkan dugaan KDRT yang dialaminya pada petugas sambil menangis, Sabtu (18/6). Foto: AMIRUDIN/RADAR SAMPIT/JPNN.com

jpnn.com - KEPEDIHAN mendalam dialami Merianti Ikon (32). Kekerasan yang dilakukan suaminya Wiran (40) nyaris membuatnya frustasi. Apalagi dia tengah mengandung delapan bulan. 

Merianti meluapkan semua bebannya saat di Polsek Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim, Kalteng. Dia menangis meraung melaporkan pemukulan yang dilakukan sang suami.

Wanita itu mengaku berhasil melarikan diri dari jendela barak tempat tinggalnya di Jalan S Parman, Ketapang, Sabtu (18/6). Merianti mengaku tak ada lagi tempat mengadu. Orangtuanya berada di Nusa Tengara Timur (NTT). Dia meminta perlindungan petugas.

Kepada Radar Sampit (Jawa Pos Group), Merianti menuturkan, usia pernikahannya dengan Wiran sudah berjalan 19 bulan. Mereka menikah di Kupang, NTT, kemudian hijrah ke Sampit. 

”Baru sembilan bulan kami pindah ke Kalteng, saya sudah dipukuli beberapa kali. Sudah tiga kali didamaikan polisi dan perusahaan tempat kami bekerja,” tuturnya.

Menurut Merianti, dia pernah dipukul sampai kaki kirinya patah. Saat itu, aparat kepolisian di Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, yang membantunya berobat ke dokter. Dia juga didamaikan. 

”Untuk kali ini saya sudah tidak tahan dan minta dipulangkan saja ke rumah orangtua saya,” tuturnya.

Merianti mengaku ditipu suaminya. Sebelum menikah sang suami mengaku masih bujangan. Akan tetapi, ternyata suaminya sudah memiliki istri dan anak di Kupang. 

KEPEDIHAN mendalam dialami Merianti Ikon (32). Kekerasan yang dilakukan suaminya Wiran (40) nyaris membuatnya frustasi. Apalagi dia tengah mengandung

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News