Duh, Teman Ahok Bukan Gerakan Moral tapi Transaksional

Duh, Teman Ahok Bukan Gerakan Moral tapi Transaksional
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP Arteria Dahlan. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan mengaku kaget mendengar informasi yang menyebut pegiat Teman Ahok digaji Rp 500 ribu per minggu untuk mengumpulkan kartu tanda penduduk (KTP) agar Basuki T Purnama bisa maju di pilkada DKI Jakarta melalui jalur perseorangan. Sebab, sebelumnya Teman Ahok selalu gembar-gembor bahwa mereka bekerja secara sukarela.

‎"Saya sangat terkejut melihat fakta di mana ternyata Teman Ahok digaji 500 ribu per minggu. ‎Setiap kesempatan mereka ngakunya kan relawan, dan bekerja dengan gerakan moral yang mengalir dengan mengatasnamakan suara rakyat sejati," ujar Arteria seperti dikutip JawaPos.Com, Jumat (24/6). ‎

Menurutnya, pengumpulan KTP dukungan untuk gubernur yang beken disapa dengan nama Ahok itu ternyata lebih mirip proyek. Pasalnya, Teman Ahok ditarget bisa mengumpulkan 140 KTP dalam seminggu demi mengejar target sejuta KTP.

Arteria pun mengaku miris melihat aktivis Teman Ahok yang berisi anak-anak muda yang harusnya menjadi pelopor revolusi mental yang identik dengan kejujuran, berintegritas tinggi dan revolusioner. Namun, yang terjadi justru aktivis Teman Ahok  lebih menunjukkan transaksional ketimbang gerakan moral.

"Sayang sekali upaya Teman Ahok dalam menggalang dukungan satu juta KTP ternyata dilakukan bukan dengan gerakan moral, melainkan berdasarkan perilaku transaksional belaka," sindirnya.‎(dna/JPG/ara/jpnn)

JAKARTA - Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Arteria Dahlan mengaku kaget mendengar informasi yang menyebut pegiat Teman Ahok digaji


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News