Fernando Santos Terpaksa Mengingkari Filosofi Demi Kemenangan

Fernando Santos Terpaksa Mengingkari Filosofi Demi Kemenangan
Fernando Santos menyebut bermain pragmatis terkadang dibutuhkan untuk bisa menjuarai sebuah turnamen. FOTO: AFP

jpnn.com - LENS - Selama ini Portugal dikenal dengan gaya permainan indah. Oleh sebab itu mereka disebut Brasil-nya Eropa. Pelatih Fernando Santos pun sangat menyukai sepak bola indah yang menghibur penonton. 

Akan tetapi, dia terpaksa mengingkarinya demi meraih kemenangan. Itu yang terjadi saat Portugal mengalahkan Kroasia dengan skor 1-0 di babak 16-besar Euro 2016, Minggu (26/6) dini hari WIB. 

Dalam laga itu, Portugal kalah dari sisi permainan. Penguasaan bola Cristiano Ronaldo cs hanya 42 persen. Bandingkan dengan Kroasia yang mencapai 58 persen. 

Selain itu, Portugal juga lebih banyak menunggu dan mengandalkan serangan balik. Mereka tercatat hanya melepaskan 5 tembakan dan 2 di antaranya on target. Kroasia sendiri sanggup melakukan 15 tembakan meski tidak ada yang on target. Itu bukti dominasi Kroasia. 

"Ini adalah salah satu taktik dalam pertandingan. Terkadang sepak bola pragmatis dibutuhkan. Memang, memainkan sepak bola indah menjadi filosofi kami. Tapi, itu tak selalu digunakan untuk meraih gelar juara dalam sebuah turnamen," sebut Santos kepada Uefa.com

Imbuhnya, "Kami sebenarnya ingin berusaha melakukan banyak penguasaan bola, tapi Kroasia tak memberi ruang bagi kami. Pada akhirnya, kami yang tak memberi kesempatan mereka untuk melakukan serangan balik dan ruang itu kami yang memiliki". (epr/JPNN)


LENS - Selama ini Portugal dikenal dengan gaya permainan indah. Oleh sebab itu mereka disebut Brasil-nya Eropa. Pelatih Fernando Santos pun sangat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News