Investor Timur Tengah Siap Tanamkan Rp 571 Triliun di Indonesia

Investor Timur Tengah Siap Tanamkan Rp 571 Triliun di Indonesia
Sudirman Said. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Investor Timur Tengah ternyata masih menjadikan industri minyak dan gas di Indonesia sebagai sektor yang seksi. Negara-negara Arab menyumbang USD 12,2 miliar atau setara Rp 162 triliun dalam kerja sama sektor migas.

Sedangkan target kerja sama ialah USD 51,45 miliar atau Rp 648 triliun. Negara yang telah menjalin kerja sama investasi tersebut adalah Iran, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Nilai investasi ratusan triliun itu diwujudkan dalam enam proyek. Bentuknya bermacam-macam. Mulai kilang swasta, pembelian elpiji, hingga proyek pembangkit listrik.

Dua investasi yang terbesar adalah peningkatan kilang Cilacap melalui program Refinery Development Master Plan Program (RDMP). Proyek kerja sama dengan Arab Saudi tersebut menelan biaya investasi USD 5,5 miliar.

Selain itu, proyek kilang minyak di Situbondo dikerjakan dengan dana investasi USD 5 miliar. 

Selain investasi, Indonesia bekerja sama dalam penyediaan minyak mentah dan gas alam cair (liquified petroleum gas) dengan negara-negara Timur Tengah. Salah satunya pembelian gas alam cair dari National Iranian Oil Company (NIOC).

Pada semester kedua ini, Pertamina sepakat membawa pulang dua kargo atau setara 88 ribu metrik ton elpiji dari Iran. Kesepakatan itu merupakan bagian dari kontrak pembelian 12 kargo atau sekitar 600 ribu metrik ton elpiji.

Sepuluh kargo akan datang lagi tahun depan.  Sudirman Said juga telah melapor kepada Presiden Joko Widodo terkait dengan 40 rencana investasi asal Timur Tengah. Totalnya USD 43 miliar atau Rp 571 triliun.

JAKARTA – Investor Timur Tengah ternyata masih menjadikan industri minyak dan gas di Indonesia sebagai sektor yang seksi. Negara-negara Arab

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News