100 Jamaah di Masjid 24 Jam, Tarawih Dilaksanakan Dini Hari

100 Jamaah di Masjid 24 Jam, Tarawih Dilaksanakan Dini Hari
Jamaah Masjid Abu Bakar Kota Kendari yang melaksanakan itikaf, kemarin (27/6). Ada yang berdiam selama 10 hari, ada juga yang hanya bertahan 24 jam. Foto: Hadrian Indra Mapa/Kendari Pos/JPNN.com

jpnn.com - SERATUSAN jamaah Masjid Abu Bakar dan Masjid Ar Raufur Rahim Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menghabiskan malam-malamnya dengan beritikaf di masjid. Mereka berdiam selama 24 jam di masjid demi mendapatkan rida Allah SWT pada 10 malam terakhir Ramadan.

Hadrian Indra Mapa

Sepuluh malam terakhir Ramadan merupakan waktu yang ditunggu-tunggu umat muslim. Sebab, dalam 10 hari itu akan ada malam Lailatul Qadar. Yakni, malam yang sangat istimewa dan lebih mulia dari malam 1.000 bulan, amalan kaum muslimin bakal dilipatgankan. 

Untuk meraih keutamaan di malam tersebut sebagian umat muslim di Kota Kendari melakukan itikaf atau berdiam diri selama 24 jam di masjid. 

Sunnah tersebut ditunaikan oleh jamaah Masjid Abu Bakar dan Ar Raufur Rahim yang terletak di bilangan Jalan HEA Mokodompit Kampus Universitas Halu Oleo.

Mereka menghabiskan waktunya hanya untuk beribadah kepada Allah dengan tadarus, menghafal Alquran, dan berbagai ibadah lainnya. Salat tarawih dilaksanakan pukul 02.00 dini hari.

Kemarin siang (27/6), Masjid Abu Bakar dilihat dari luar tampak sepi. Tak ada aktivitas apapun. Setelah masuk, ternyata ada 100 jamaah yang sedang khusyuk membaca Alquran. Mereka terlihat serius mengucap ayat demi ayat.

Aktivitas itikaf mereka lakukan sejak malam ke 21 Ramadan. Malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan dimanfaatkan sepenuhnya melakukan ibadah di masjid. 

SERATUSAN jamaah Masjid Abu Bakar dan Masjid Ar Raufur Rahim Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menghabiskan malam-malamnya dengan beritikaf di masjid.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News