PLN Perlu Adopsi FSRU sebagai Sumber Energi Listrik

PLN Perlu Adopsi FSRU sebagai Sumber Energi Listrik
PLN Perlu Adopsi FSRU sebagai Sumber Energi Listrik

jpnn.com - JPNN.com - Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi mengatakan negeri sebesar Indonesia dituntut untuk terus meningkatkan bauran energi (energy mix).

Bauran energi yang dimaksud adalah Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) dengan memanfaatkan fasilitas yang berada di atas kapal untuk mengolah kembali gas alam cair (liquified natural gas/LNG).

"Termasuk membangun FSRU dan mulai meninggalkan energi BBM dan batubara, yang tidak ramah lingkungan," ujar Fahmi saat dihubungi media, Selasa (28/6).

Pernyataan ini disampaikan menyikapi langkah Pesiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (27/6) memanggil Menteri BUMN Rini M Soemarno, Dirut PT PLN Sofyan Basir dan Dirut PT Pertamina Dwi Soetjipto ke Istana.  Salah satu hasil pertemuan, Jokowi minta agar PLN lebih fokus di mikrohidro, minihidro, dan transmisi gardu induk.

Presiden dianggap gerah dengan lambannya PLN dalam menjalankan mega proyek listrik. Maklum, Presiden berharap besar, pada akhir jabatannya nanti, Indonesia sudah terang benderang. Karena itu, ruang untuk pengadaan pembangkit listrik dengan aneka sumber energy perlu digiatkan.

Fahmi yang juga mantan Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas mengatakan FSRU sendiri sudah diadopsi banyak negara karena lebih efisien dan cocok digunakan untuk negara kepulauan seperti Indonesia. Jadi,

“PLN harus terbuka dan mengubah paradigm tentang penggunaan energy bauran,” tegas Fahmi.

Fahmi mencontohkan, ada beberapa negara yang telah menggunakan FSRU. Di antaranya Australia dan Jepang. “Memang lebih efisien, tinggal dibutuhkan penguasaan  teknologinya," tukasnya.

JPNN.com - Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi mengatakan negeri sebesar Indonesia dituntut untuk terus meningkatkan bauran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News