Terungkap! Ini Nama dan Asal Pelaku Bom Bandara Turki

Terungkap! Ini Nama dan Asal Pelaku Bom Bandara Turki
Kondisi Bandara Ataturk, Turki, beberapa saat setelah diguncang bom bunuh diri, Selasa (28/6). FOTO: AFP

jpnn.com - ISTANBUL - Kamis (30/6), surat kabar Turki, Yeni Safak melaporkan bahwa pemerintahan Recep Tayyip Erdogan telah berhasil mengantongi kewarganegaraan tiga pelaku. Ternyata, dari ketiga pelaku itu, tidak ada seorang pun yang berkewarganegaraan Turki. 

"Kami sedang bersiap untuk mengonfirmasikan kewarganegaraan para pelaku yang berasal dari Rusia, Uzbekistan, dan Kirgistan tersebut," kata juru bicara pemerintah tanpa memberikan keterangan lebih lanjut. 

Tim identifikasi mengaku sulit melacak identitas para pengebom bunuh diri. Sebab, tubuh mereka sudah tidak utuh lagi setelah meledakkan diri. 

"Data yang kami miliki sangat sedikit. Kami hanya mengandalkan serpihan tubuh mereka untuk mengorek keterangan tentang nama maupun kewarganegaraan," terang pejabat kesehatan Turki. Tapi, dia berjanji mengerahkan segala daya untuk mengungkap identitas para pelaku. 

Jika pemerintah pelit informasi, tidak demikian halnya dengan media Turki. Kemarin Yeni Safak mengungkap identitas salah seorang pelaku sebagai Akhmed Chatayev. 

Pria asal Chechnya itu disebut-sebut sebagai otak serangan. Nama Chatayev juga tercantum dalam daftar sanksi PBB sebagai pentolan ISIS yang bertugas memberikan pelatihan kepada militan berbahasa Rusia. Kabarnya, Chatayev juga menjadi buron pemerintah Rusia. 

Keterangan berbeda disampaikan koran Hurriyet. Media cetak tersebut mengidentifikasi salah seorang pelaku sebagai Osman Vadinov. Pria tersebut juga berkewarganegaraan Chechnya. 

Konon, Vadinov baru saja pulang dari Kota Raqqa di Syria yang menjadi jantung "kerajaan" ISIS. Versi lain menyebutkan bahwa salah seorang pelaku adalah penduduk Dagestan. 

ISTANBUL - Kamis (30/6), surat kabar Turki, Yeni Safak melaporkan bahwa pemerintahan Recep Tayyip Erdogan telah berhasil mengantongi kewarganegaraan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News