KPK: Ini jadi Pelajaran Berharga Bagi Mahkamah Agung
jpnn.com - JAKARTA - Panitera pengadilan kembali menjadi "mangsa" Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Santoso menambah daftar panjang tangkapan KPK dalam kasus suap.
Sebelumnya, KPK sudah meringkus Panitera PN Jakpus Edy Nasution, Panitera PN Jakarta Utara Rohadi, bahkan Kepala Sub Direktorat Kasasi Perdata Direktorat Panata dan Tata Laksana Perkara Perdata Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung Andri Tristianto Sutrisna juga diringkus.
Bahkan dalam kasus Edy Nasution, juga menyeret Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi Abdurrachman. Belum lagi kasus tertangkapnya Hakim Tipikor Bengkulu Janner Purba dan Toton karena diduga menerima suap dari terdakwa korupsi.
Maraknya jajaran pengadilan dan pegawai MA hingga hakim terlibat suap tentu mengundang keprihatinan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif.
Akademisi Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, itu mengatakan sangat prihatin karena dalam waktu berdekatan beberapa penegak hukum khususnya hakim dan panitera terlibat suap menyuap.
"Terus terang saya sebagai yang pernah mengajar tentang pedoman perilaku hakim pengadilan sangat menyayangkan," ujar Syarif.
Namun, dia menegaskan, tidak ada niat KPK menarget penangkapan terhadap penegak hukum khususnya jajaran MA. "Tetapi, kasus-kasus ini dikembangkan dari laporan masyarakat," kata Syarif.
Ia menegaskan, kejadian-kejadian ini harus dijadikan MA sebagai pelajaran untuk mereformasi peradilan di Indonesia. "Agar hal ini tidak terjadi lagi di masa mendatang," ungkap Syarif. (boy/jpnn)
JAKARTA - Panitera pengadilan kembali menjadi "mangsa" Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ngobras: Kementan Sosialisasikan Pengendalian Hama yang Efisien pada Padi dan Jagung
- Pj Gubernur Sumsel Dukung Pencegahan Korupsi lewat 2 Hal Ini
- Terancam PHK, Aliansi Karyawan PT PRLI Sebut Putusan PK Cacat Hukum dan Tidak Adil
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya
- Karyawan PT Polo Ralph Lauren Berdemonstrasi di Kantor MA, Nih Tuntutannya
- Dihadiahi Pisang-Talas dari Warga Tak Mampu, Bakal Cawalkot Bogor Sendi Fardiansyah Terharu