Sedih Bingit! Jelang Mudik, Suami Turun Jabatan, Istri Minta Cerai

Sedih Bingit! Jelang Mudik, Suami Turun Jabatan, Istri Minta Cerai
Ilustrasi. FAJAR/RADAR SURABAYA

jpnn.com - BAGI sebagian orang, mudik bukan hanya soal silaturahmi dan maaf-maafan. Tapi juga menjadi ajang pamer keberhasilan. Sephia, 40, juga menganggap demikian. Saat segala kekayaan yang dimilikinya kandas, dia pun memutuskan hubungan dengan suaminya, Donwori, 43.

Delapan bulan lalu, jabatan Donwori diturunkan dari kepala cabang menjadi supervisor lapangan. Maka segala fasilitas, seperti rumah dinas, mobil dan tunjangan lainnya ditiadakan.  Gaji yang dulunya mencapai Rp 12 juta per bulan, kini hanya Rp 4 juta saja. 

"Bayangkan apa aku gak shock, kebutuhan rumah tangga itu banyak," kata Sephia di sela-sela gugatan cerainya di Pengadilan Agama, Klas 1A Surabaya, Jumat (1/7).

Sephia mengaku tak begitu memersoalkan gajinya. Sebab, selama ini gaji suaminya untuk tabungan. Sehingga, bila gaji sedikit tak kelihatan ke orang lain. Persoalannya justru pada fasilitas yang ia dapat selama ini. Seperti rumah dinas dan mobil dinas.

"Sekarang saya harus kontrak di Medokan," tandas ibu satu anak itu. Padahal, dulu Sephia tinggal di rumah dinas mewah megah di kawasan Kertajaya. Sudah demikian juga ada fasilitas mobil lagi. 

"Kalau pulang kampung ke Ngawi bawa mobil kan bangga. Nah, besok mau pulang bawa apa? Pake becak," kata Sephia.

Awalnya, Sephia berusaha tenang karena Donwori menjanjikan untuk menyewa mobil ketika pulang ke Ngawi. Namun, setelah tahu gaji suami dan  harga sewa mobil mahal, Sephia akhirnya memutuskan untuk pulang sendirian dengan naik travel. 

"Kalau tidak diancam begini nanti dia menyepelekan masalah ini," kata dia. 

BAGI sebagian orang, mudik bukan hanya soal silaturahmi dan maaf-maafan. Tapi juga menjadi ajang pamer keberhasilan. Sephia, 40, juga menganggap

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News