Menyedihkan, Sejak 2010 Berlebaran di Atas Genangan

Menyedihkan, Sejak 2010 Berlebaran di Atas Genangan
Warga Desa Jeruksari, Tirto, Kabupaten Pekalongan saat berjalan di genangan air rob. Foto: Radar Semarang/JPG

jpnn.com - Keceriaan suasana Lebaran ternyata tak bisa dirasakan warga Desa Jeruksari di Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan. Sejak 2010 silam, banjir rob selalu menggenangi rumah warga, termasuk saat Idulfitri.

TINWAROTUL FATONAH, Kajen

WARGA Desa Jeruksari ternyata sudah beberapa tahun ini tak bertakbiran keliling kampung atau pun berilaturahmi ke tetangga saat Idulfitri. Rob menjadi masalah yang selalu datang.

“Dulu sewaktu belum rob, kami masih sering toprekan keliling atau membangunkan warga untuk sahur selama Ramadan. Sekarang sudah tidak ada lagi yang seperti itu. Kadang, kalau ingat suka sedih karena sudah tidak bisa melakukan tradisi tersebut,” kata Daud, warga setempat.

Hal serupa dialami warga Jeruksari lainnya, Zaenal. Ia terpaksa merayakan Lebaran di dalam rumahnya yang terkepung air.

Kegiatan Lebaran yang bisa ia dan keluarganya lakukan adalah salat Idulfitri bersama. Selanjutnya, Zaenal dan keluarganya hanya bisa menghabiskan waktu di rumah sembari menyantap makanan seadanya. Bahkan ketupat dan opor ayam yang identik dengan Lebaran pun tak bisa mereka nikmati.

“Sudah tidak sempat memikirkan Lebaran. Tiap hari yang saya pikirkan, bagaimana air tidak masuk ke dalam rumah. Saya juga khawatir kalau tiba-tiba ada ular masuk rumah,” ungkapnya.

Rob juga merenggut keceriaan anak-anak di desa itu. Diana, gadis kecil yang masih duduk di bangku kelas 3 SD, harus mendekam di dalam rumah karena tidak bisa ke mana-mana. Untuk sekadar bermain dengan teman sebayanya pun tidak bisa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News