Libur Lebaran, Toko Oleh-Oleh Khas Semarang Hanya Tutup Dua Jam

Libur Lebaran, Toko Oleh-Oleh Khas Semarang Hanya Tutup Dua Jam
Salah satu toko oleh-oleh di Kota Semarang yang buka selama 22 jam karena diserbu pemudik yang hendak membeli oleh-oleh. Foto: Radar Semarang/JPG

jpnn.com - SEMARANG – Libur Lebaran membuat toko oleh-oleh di Kota Semarang ikut panen. Sebab, nyaris semua toko oleh-oleh di ibu kota Jawa Tengah itu diserbu pemudik yang hendak balik ke Jakarta.

Toko oleh-oleh sudah ramai sejak H+1. Bahkan hingga Rabu (13/7) masih banyak pemudik yang berburu buah tangan.

Misalnya, di sebuah toko lumpia di Jalan Gajahmada, terlihat puluhan mobil dengan pelat bernomor luar kota yang memenuhi pelataran parkir. Pemilik toko, Meliani Sugiarto mengaatakan, sejak arus balik mudik Lebaran, penjualannya meningkat hingga dua kali lipat.

Peningkatannya sejak Kamis (7/7) dan hingga Minggu (10/7). “Tapi sampai sekarang (kemarin, Red) masih banyak yang mampir ke sini. Kalau paling ramai, Sabtu-Minggu (9-10/7) kemarin,” bebernya.

Wanita yang akrab disapa Cik Meme ini menambahkan, rata-rata pelanggan datang pada malam dan pagi hari. Bahkan sampai pukul 23.00 pun masih banyak pembeli yang mengantre di kasir.

“Kami tutup jam 02.00 dan buka lagi jam 04.00. Ini karena memang pembeli datangnya malam dan pagi-pagi sekali,” bebernya.

Ia menjelaskan, lumpia goreng cukup mendominasi penjualan karena akan dibawa luar kota. Maklum, daya tahannya sampai 24 jam atau lebih lama daripada lumpia basah yang hanya tahan 8 jam tanpa freezer.

Salah satu pembeli, Adhi Wismawan mengaku sengaja memilih lumpia karena sudah terkenal sebagai oleh-oleh khas Semarang. Tidak tanggung-tanggung, dia membeli 50 lunpia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News