Pemerkosanya Masih Berkeliaran, SS Terpaksa Tinggalkan Sekolah

Pemerkosanya Masih Berkeliaran, SS Terpaksa Tinggalkan Sekolah
Pemerkosanya Masih Berkeliaran, SS Terpaksa Tinggalkan Sekolah

jpnn.com - CIREBON – Trauma sekaligus malu, SS (13), warga Kecamatan Harjamukti terpaksa putus sekolah. Hal itu dilakukannya setelah menjadi korban kekerasan seksual yang ternyata dilakukan oleh orang dekat.

SS yang masih duduk di kelas 5 SD menjadi korban pencabulan oleh ayah tirinya, TR (30). SS hingga kini masih sering dihantui perasaan takut dan khawatir. Karena rupanya, setelah sekitar lima bulan lapor ke polisi, hingga kini pelaku masih berkeliaran dan belum tertangkap.

Menurut salah satu kerabat korban, Hasan (23), pihak keluarga SS meminta agar polisi serius dan sungguh-sungguh dalam menanggapi laporan polisi yang tertuang dalam STPL LP/1465/B/XI/2015/JBR/CRB KOTA, tertanggal 29 Novemver 2015 tersebut. 

Dia tidak mengerti, hingga saat ini pelaku belum bisa tertangkap. Padahal menurutnya, sejumlah rekan dan keluarganya pernah mendapati pelaku masih berkeliaran di wilayah Kota Cirebon. “Saya khawatir ada korban lain jika pelaku belum ditangkap. Ini kan sudah lima bulan lebih setelah laporan, tapi kok belum berhasil ditangkap juga? Kasihan keponakan saya, sampai nggak mau sekolah. Sampai sekarang trauma,” ujarnya kepada Radar Cirebon, Rabu (13/7).

Menurut Hasan, kejadian pencabulan terakhir kali menimpa korban pada bulan November 2015. Sat itu korban tinggal bersama ayah tiri dan ibu kandungnya di rumah kontrakan. Saat korban tertidur di ruang tamu, kemudian dibangunkan dan diajak masuk ke kamar. Lalu di kamar itulah korban disetubuhi oleh pelaku. Menurut hasil visum, ada tiga bekas luka sobekan pada selaput dara korban. “Saat itu rumah dalam kondisi kosong. Dicabulinya di dalam kamar ibunya,” terang Hasan.

Kejadian ini baru terbongkar saat korban menceritakan peristiwa tersebut kepada bibinya yang kemudian langsung memberitahu semua anggota keluarga. Setelah dirundingkan, keluarga SS sepakat untuk melapor ke Polres Cirebon Kota. “Kalau harapan keluarga sih sederhana. Kami hanya ingin pelaku ditangkap agar tak ada korban lain yang mengalami nasib seperti keponakan saya,” tuturnya. (dri/dil/jpnn)


CIREBON – Trauma sekaligus malu, SS (13), warga Kecamatan Harjamukti terpaksa putus sekolah. Hal itu dilakukannya setelah menjadi korban kekerasan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News