Bareskrim Pastikan Tujuh Jenis Vaksin Positif Palsu
JAKARTA - Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Kepolisian Brigadir Jenderal Agung Setya mengatakan, pihaknya sudah mengajukan 22 jenis sampel vaksin untuk diperiksa oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Menurut dia, dari 22 itu baru 15 yang sudah diuji BPOM. Dari 15 yang diuji, tujuh sampel sudah ada hasilnya.
“Tujuh sampel dinyatakan vaksin palsu oleh BPOM. Jenisnya pediacel dan tripacel,” kata Agung saat diskusi bertajuk “Jalur Hitam Vaksin Palsu” di Jakarta Pusat, Sabtu (16/7).
Selain itu, kata Agung, ada juga vaksin anti bisa ular yang ternyata palsu. Sebab, di dalam vaksin itu sama sekali tidak mengandung anti bisa ular.
“Ini vaksin-vaksi yang sudah ada hasil pemeriksaan laboratoriumnya dan kami nyatakan palsu,” kata jenderal bintang satu ini.
Bareskrim masih terus melakukan pengembangan kasus ini. Saat ini tim sedang bergerak melakukan penelusuran. Agung menegaskan, tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka baru yang dijerat. “Kami tidak akan berhenti pada 23 tersangka yang sudah ditetapkan,” tegasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Badan Reserse Kriminal Kepolisian Brigadir Jenderal Agung Setya mengatakan, pihaknya sudah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menaker Ida Fauziyah Apresiasi PKB Manajemen & Serikat Pekerja Freeport, Simak Pesannya
- Lewat Carbon Trading, PLN Indonesia Power Dukung Pemerintah Capai Target Kontribusi Nasional
- Simak, Ini Kiat-Kiat Jitu agar Mudah Lolos Seleksi Kerja di BUMN
- Menaker Ida Sebut Dokumen Program K3 Nasional 2024-2024 untuk Tingkatkan Kemajuan
- Rektor UNU Gorontalo Diduga Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap 11 Orang
- Kwarnas dan Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12/2024