Ini Yang Dilakukan Marwan Atasi Hambatan Terbesar Kemajuan Desa

jpnn.com - JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT) terus membangun infrastruktur dasar dan prasarana penunjang di kawasan pedesaan. Baik itu transportasi, komunikasi, pertanian, pendidikan maupun kesehatan.

Menurut Menteri DPDTT Marwan Jafar, langkah tersebut dilakukan karena penghambat terbesar kemajuan desa dan kawasan pedesaan adalah rendahnya ketersediaan infrastruktur dasar.

"Untuk itu, selain fokus di desa, pembangunan yang menghubungkan antardesa juga perlu dilakukan agar desa-desa ini bisa saling berinteraksi,” ujar Marwan, Senin (18/7).

Mantan anggota DPR ini kemudian mencontohkan seperti yang telah dilakukan terhadap anggaran 2015. Pembangunan jalan dan dermaga di 13 kabupaten, pembangunan jalan antardesa dan dermaga antarpulau di 10 kabupaten.  

"Contohnya pembangunan dermaga antarpulau di Kabupaten Gorontalo Utara senilai Rp 20,4 miliar. Pembangunan dermaga dengan kategori under develop lain juga dilakukan di Halmahera Selatan, Buton, Toli-Toli dan Halmahera Tengah. Pembangunan lebih kepada potensi ekonomi. Karena bicara kawasan, dermaga menjadi akses antardaratan,” ujar Marwan.

Selain itu kata Marwan, juga telah dilaksanakan penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk desa-desa tertinggal di 41 kabupaten. Dengan kapasitas satu unit PLTS, dapat memasok kebutuhan listrik hingga 300 rumah tangga.

“Selain itu, juga kami berikan penyediaan peralatan jaringan radio komunikasi antarpenduduk, pesawat televisi dan parabola desa tertinggal di 16 kabupaten,” ujar Marwan.

Untuk pembangunan kawasan pedesaan 2016, Kementerian DPDTT, kata Marwan, melanjutkan beberapa program kegiatan dari tahun sebelumnya, dengan sasaran 168 kabupaten.