Misteri Lolosnya Pesawat Erdogan dari Dua F-16 Pelaku Kudeta

Misteri Lolosnya Pesawat Erdogan dari Dua F-16 Pelaku Kudeta
Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP

jpnn.com - ISTANBUL - Dalam sebuah pertemuan menteri-menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels, Belgia, Senin (17/7), Komisioner Urusan Penambahan Anggota UE Johannes Hahn sempat mengungkap dugaan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sudah mengantongi daftar orang yang akan ditangkap, sebelum kudeta terjadi.

Pernyatan Hahn itu menguatkan dugaan bahwa kudeta di Turki hanyalah panggung sandiwara untuk membenarkan aksi penangkapan lawan-lawan politik Erdogan. Menurut mantan pejabat militer Turki yang mengetahui detik-detik kudeta Jumat (15/7), sebenarnya pelaku memiliki peluang besar jika ingin menghabisi Erdogan. Saat itu Erdogan berada dalam perjalanan dari resor Marmaris menuju Istanbul. 

”Setidaknya ada dua pesawat F-16 yang mengganggu pesawat yang ditumpangi Erdogan saat berada di udara dengan rute ke Istanbul. Mereka mengunci radar pesawatnya (Erdogan) dan dua pesawat F-16 lain yang bertugas mengawal Erdogan. Kenapa mereka tidak menembak (pesawat Erdogan) itu masih menjadi misteri,” terangnya. 

Pernyataan tersebut bukan isapan jempol belaka. Sebab, setelah kudeta, dua pejabat tinggi Turki mengonfirmasikan bahwa pesawat jet yang ditumpangi Erdogan memang sempat diganggu dua jet tempur F-16 milik pelaku kudeta. Namun, Erdogan berhasil selamat. Keduanya tidak menjelaskan bagaimana pesawat Erdogan bisa lolos. 

Proses lolosnya Perdana Menteri Binali Yildirim dari usaha penangkapan oleh pasukan kudeta juga masih buram. Yildirim tentu saja langsung menampik tuduhan berbagai pihak bahwa pemerintah Turki sendiri yang merencanakan drama kudeta tersebut. Menurut dia, pemerintah Turki memiliki dokumen yang menjelaskan secara detail plot kudeta tersebut. Termasuk, siapa yang mengisi posisi menteri-menteri, kepala militer sementara, dan beberapa jabatan lain. Dia menegaskan bahwa penyelidikan yang terkait dengan kudeta itu masih berlangsung. 

Terlepas dari kudeta sesungguhnya ataukah hanya drama, masyarakat masih ketakutan dengan kejadian tersebut. Ancaman serangan membuat seluruh gedung parlemen Turki kemarin dievakuasi. Gerbang dan semua akses ke parlemen ditutup. ”Ancaman serangan. Mengosongkan gedung parlemen,” tulis legislator Partai Demokratik Ziya Pir. Untung, ancaman tersebut ternyata palsu. (afp/reuters/daily star/cnn/sha/c11/any/adk/jpnn)


ISTANBUL - Dalam sebuah pertemuan menteri-menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels, Belgia, Senin (17/7), Komisioner Urusan Penambahan Anggota UE


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News