Konsisten, Sudah 17 Tahun Menggelorakan Penolakan

Konsisten, Sudah 17 Tahun Menggelorakan Penolakan
Ketua Uni Timor Aswain (Untas) Periode 2016-2021 Eurico Guterres (tengah). FOTO: Timor Express/JPNN.com

jpnn.com - KUPANG - Uni Timor Aswain (Untas) sebagai organisasi yang mewadahi lebih dari 14 ribu kepala keluarga kelahiran Timor-Timur yang sudah menetap di Indonesia belum berubah sikap.

Mereka konsisten menolak hasil jajak pendapat yang digelar tahun 1999 yang berbuntut berpisahnya Timor-Timur dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Penolakan tersebut mulai didengungkan sejak tahun 2000 lalu pada Kongres I Untas yang menyatakan menolak jajak pendapat dan menarik diri dari seluruh proses jajak pendapat di sana.

"Ini keputusan Kongres (III) dan harap semua pihak, yang di luar dan juga warga Untas dan pemerintah. Mari kita hargai keputusan itu. Karena kongres ini adalah forum tertinggi pengambilan keputusan,” tandas Ketua Untas periode 2016-2021 Eurico Guterres dalam konferensi pers di Kupang, Minggu (17/7).

Eurico yang didampingi Sekjen Untas Florencio Mario Viera dan Ketua Dewan Konsultatif Filomeno de Jesus Hornay menyampaikan itu usai menggelar Kongres III Untas sejak Jumat hingga Sabtu (16/7).

Menurut Eurico, jika masih ada pihak yang belum menerima keputusan tersebut, boleh diperdebatkan, namun pada kongres berikutnya.

"Kita secara tegas mempertahankan keputusan Kongres I Untas dengan menolak hasil jajak pendapat dan menarik diri dari seluruh proses jajak pendapat. Ini hak asasi kami. Ini sikap kami, soal berbeda, memang harus berbeda. Namun, Untas tetap selalu membuka diri untuk berdialog dengan siapa saja,” tandas Eurico lagi.

Sikap kedua, lanjut Eurico, adalah mendukung penuh kebijakan politik Indonesia dalam membangun kerja sama bilateral dengan Negara Timor Leste termasuk negara lain. Sebagai warga Indonesia, Untas memberikan dukungan tanpa mengorbankan hak-hak warga Untas sebagai warga NKRI untuk mendapatkan perlindungan dan kesejahteraan.

KUPANG - Uni Timor Aswain (Untas) sebagai organisasi yang mewadahi lebih dari 14 ribu kepala keluarga kelahiran Timor-Timur yang sudah menetap di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News