Inilah Suara Para Ortu Korban Vaksin Palsu

Inilah Suara Para Ortu Korban Vaksin Palsu
Tenaga medis dari Suku Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyuntikan vaksin DPT/HB/HIB kepada balita korban vaksin palsu saat pelaksanaan vaksinasi ulang di Puskesmas Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7/2016). Foto: Imam Hsein/Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah orang tua korban vaksin palsu mendatangi gedung parlemen, kemarin (19/7). Mereka mengadukan respons manajemen sejumlah rumah sakit yang tidak proaktif menanggapi keluhan orang tua pasien anak. 

Kedatangan mereka diterima langsung Ketua DPR Ade Komarudin didampingi Wakil Ketua DPR Agus Hermanto dan Fahri Hamzah, Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf, dan sejumlah anggota dewan lain.

Perwakilan aliansi, Adheri Zulkifli, mengatakan bahwa anaknya adalah salah satu pasien yang mendapatkan vaksin di RS Mutiara Bunda, Ciledug, Tangerang. Pada 2008, Adheri mendaftarkan anaknya, Azka Aiman, untuk mendapatkan vaksin RS tersebut. 

Dia terkejut setelah RS Mutiara Bunda disebutkan sebagai salah satu RS yang memberikan vaksin palsu. ”RS mengaku bukan sebagai pihak yang menjual vaksin. Kami meminta pertanggungjawaban,” kata Adheri.

Menurut dia, permintaan para orang tua korban untuk minta rekam medis maupun medical check up, sampai sekarang belum ada jawaban. RS tidak mau bekerjasama menolong keluarga korban untuk mendapatkan solusi. 

”Sampai saat ini belum ada juga jawaban yang pasti untuk memberikan kepastian apakah medical check up diberikan oleh RS Mutiara Bunda,” jelasnya.

Di tempat yang sama, August Siregar yang mendaftarkan anaknya sebagai pasien vaksin di RS Harapan Bunda, meminta hal yang sama. Menurut August, sebelum dilakukan vaksin ulang, dirinya ingin memastikan kondisi anaknya melalui proses medical check up. 

”Kami minta rekam medis saja, sampai sekarang belum dikasih. Boleh vaksin ulang tetapi yang terpenting itu dulu, rekam medis,” kata August.

JAKARTA - Sejumlah orang tua korban vaksin palsu mendatangi gedung parlemen, kemarin (19/7). Mereka mengadukan respons manajemen sejumlah rumah sakit

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News