Pemeriksaan Hakim Tipikor Bandung Dijadwal Ulang
jpnn.com - JAKARTA - Pemeriksaan Hakim Tindak Pidana Korupsi Bandung, Sri Mumpuni batal dilakukan, kemarin (19/7). Sri sedianya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi suap penanganan perkada dana Jamkesmas Dinas Kesehatan Subang, Jawa Barat yang menjerat Bupati Subang Ojang Sohandi.
Sri Mumpuni bersama Jojo Johari dan Marudut Bakara merupakan Majelis Hakim yang memimpin persidangan perkara ini. "Untuk Sri Mumpuni akan dijadwalkan ulang menjalani pemeriksaan pada hari Kamis (21/7)," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha, Rabu (20/7).
Menurut dia, pemeriksaan Sri dilakukan karena penyidik ingin mendalami penanganan korupsi dana Jamkesmas di persidangan Pengadilan Tipikor Jakarta.
"Untuk didalami sampai sejauh apa proses pemeriksaan di persidangannya. Karena ini berkaitan dengan dugaan suap yang terkait dengan pengurusan perkara. Penyidik tentu perlu untuk mengetahui detail prosesnya di persidangan," paparnya.
Priharsa tak membantah salah satu yang didalami menyangkut tidak adanya nama Ojang dalam surat dakwaan yang dibacakan Jaksa.
Diduga suap kepada jaksa Deviyanti Rochaeni dan Fahri Nurmallo dilakukan Ojang agar tidak terseret perkara korupsi dana Jamkesmas serta meringankan tuntutan terhadap Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, Jajang Abdul Holik yang menjadi terdakwa perkara itu. (boy/jpnn)
JAKARTA - Pemeriksaan Hakim Tindak Pidana Korupsi Bandung, Sri Mumpuni batal dilakukan, kemarin (19/7). Sri sedianya diperiksa Komisi Pemberantasan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ingin Miskinkan Rafael Alun, KPK Serahkan Memori Kasasi ke Pengadilan
- Yandri Susanto: Seluruh DPW dan DPD Minta Zulhas Kembali Pimpin PAN
- Bertemu Ketua KWI, DPP Patria Bahas Sejumlah Agenda Strategis Termasuk Kedatangan Paus Fransiskus
- PKS Bakal Sambangi Markas PKB Malam Ini, Bahas Pertemuan Cak Imin-Prabowo?
- Tiga Organisasi Sukarelawan Tawarkan Blueprint untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Apa Kabar RPP Manajemen ASN? Honorer & PPPK Ajukan 5 Tuntutan