YLKI Minta Rumah Sakit Sediakan Layanan Informasi Farmasi
jpnn.com - JAKARTA - Pengurus Harian YLKI Sudaryatmo mengatakan di banyak negara di dunia, resep obat yang dikeluarkan dokter ditulis hanya nama generik untuk setiap jenis obat. Di samping itu menurutnya, setiap rumah sakit dilengkapi dengan layanan informasi farmasi yang biasanya dilakukan oleh para apoteker.
"Beda dengan Indonesia, pada setiap resep dokter tertulis langsung nama produk obat dan tidak ada layanan resmi informasi farmasi," kata Sudaryatmo. kepada wartawan, di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Kamis (21/7).
Bebasnya para dokter menuliskan langsung nama obat dan tidak adanya layanan informasi mengenai farmasi ujar dia, karena Indonesia memang belum punya undang-undang tentang kefarmasian.
Lebih lanjut, Sudaryatmo juga mengungkap penyebab beredarnya vaksin palsu selama 13 tahun sebagai bukti bahwa pengawasan terhadap industri secara umum tidak berjalan secara baik.
"Faktanya, kan 13 tahun aman-aman saja vaksin palsu beredar. Berarti pengawasan industri tidak baik, makanya Polri menjadi terdepan dalam pengusutan peredaran vaksin palsu," tegasnya.
Terakhir, YLKI mengusulkan agar BPOM meniru Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membangun market intelijen.
"Bayangan saya, kalau BPOM punya market intelijen, dengan sangat mudah bisa mendeteksi perdagangan limbah medis seperti yang terjadi dengan vaksin palsu yang menggunakan kemasan bekas vaksin asli," pungkasnya.(fas/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendagri Tito Minta Pemda Menyalurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu
- 1,7 Juta Honorer jadi PPPK 2024: Inilah 30 Pemda Terdapat Sisa Guru P1
- 5 Berita Terpopuler: Info PPPK & CPNS 2024 Bikin Honorer Tenaga Teknis Lega, Perlu Disimak
- Menaker Ida: THR Harus Dibayar Penuh dan Tidak Boleh Dicicil
- KMHDI DKI Jakarta Dukung Heru Budi Data Ulang Penerima KJMU
- Info Terbaru untuk Honorer Bodong Pengin jadi PPPK 2024, Sorry Ye