Simas Investa Link, Gabungkan Proteksi dan Investasi

Simas Investa Link, Gabungkan Proteksi dan Investasi
Direktur Utama PT. Bank Sinarmas Tbk., Freenyan Liwang dan Direktur Utama PT Asuransi Simas Jiwa, Soegeng Wibowo menandatangani peluncuran Simas Investa Link, produk asuransi jiwa & investasi. Foto: Ist/Sinarmas

jpnn.com - JAKARTA - Kelas menengah terus tumbuh menjadi kelas affluent. Namun, sembilan dari 10 orang kaya di Indonesia ternyata belum memiliki perencanaan keuangan. 

Menjawab kebutuhan nasabah akan perencanaan finansial, PT Bank Sinarmas Tbk. meluncurkan Simas Investa Link di kantor cabang Perseroan, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (21/7). Simas Investa Link merupakan produk bancassurance dari PT Asuransi Simas Jiwa (ASJ) dan PT. Bank Sinarmas Tbk. (BSIM) yang menggabungkan fungsi proteksi dan investasi. 

Direktur Utama BSIM, Freenyan Liwang menjelaskan, selain mendapatkan asuransi jiwa yang memberikan proteksi meninggal oleh sebab apapun, pemegang polis Simas Investa Link juga akan mendapatkan manfaat dari pengembangan dana investasi. 

Dijelaskan, dalam perencanaan keuangan, investasi dan proteksi adalah dua hal yang mutlak untuk dimiliki setiap orang. Investasi diperlukan untuk mencapai tujuan keuangan, semisal dana pensiun atau dana pendidikan. 

Sementara proteksi akan melindungi nasabah dari sejumlah risiko, seperti meninggal dunia, cacat permanen maupun sakit.  Tanpa proteksi dan investasi, jika pencari nafkah utama meninggal dunia misalnya, maka sumber pendapatan rumah tangga dan dana bagi sekolah anak dapat terhenti. Suami atau istri pun akan kesulitan menikmati pensiun dengan layak. 

“Karena itulah perencanaan keuangan menjadi hal yang teramat krusial. Simas Investa Link (SIL) memberikan berbagai kemudahan bagi para nasabahnya.” 

Untuk mendapatkan manfaat dari SIL, nasabah tidak perlu melakukan pemeriksaan kesehatan (medical check-up). Nasabah bisa mendapatkan perlindungan jiwa hingga usia 100 tahun dengan uang pertanggungan maksimal 100 juta. 

Pilihan masa target investasi pun beragam dari 3, 6 hingga 12 bulan dengan suku bunga menarik antara 6,50 persen hingga 7,25 persen tanpa biaya akuisisi, administrasi dan asuransi.

JAKARTA - Kelas menengah terus tumbuh menjadi kelas affluent. Namun, sembilan dari 10 orang kaya di Indonesia ternyata belum memiliki perencanaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News