Tax Amnesty Bakal Gairahkan Sektor Perbankan

Tax Amnesty Bakal Gairahkan Sektor Perbankan
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - SURABAYA - Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan di Jawa Timur pada semester pertama 2016 hanya 7,49 persen. Angka tersebut lebih rendah daripada pertumbuhan kredit nasional 8,17 persen.

’’Target bank cukup tercapai. Sebab, rencana bisnis bank memang rendah,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jatim Benny Siswanto kemarin (22/7).

Dia memprediksi kondisi perbankan pada semester kedua lebih baik. Jadi, pertumbuhan kredit di Jatim bisa menyentuh delapan persen pada akhir tahun.

Dengan demikian, target penyaluran kredit 12 persen sampai akhir tahun ini sulit terpenuhi. ’’Saya melihat bank-bank masih optimistis untuk periode ke depan,” ungkapnya.

Ketua Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas) Jatim Herman Halim menyatakan, perbankan berupaya menurunkan bunga sesuai yang dikehendaki pemerintah.

Perbankan kini harus menekan biaya dana (cost of fund) di tengah kondisi penyaluran kredit yang lambat. Perbankan berharap pemerintah mampu menekan inflasi agar bunga bisa ikut turun.

Di sisi lain, Herman melihat ada optimisme dari banker tentang pemberlakuan UU Pengampunan Pajak. ’’Pemerintah pintar. Di saat kondisi global belum stabil karena isu Brexit, pemerintah langsung mengesahkan program tax amnesty,” ujarnya.

Herman berharap perbankan bisa benar-benar memanfaatkan dana repatriasi yang masuk ke bank. Sebab, pengembalian dana wajib pajak (WP) membutuhkan kepercayaan tinggi kepada bank.

SURABAYA - Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan di Jawa Timur pada semester pertama 2016 hanya 7,49 persen. Angka tersebut lebih rendah daripada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News