Vaksin Palsu untuk Balita Jadi Kado Pahit Hari Anak Nasional
jpnn.com - JAKARTA - Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) kali ini harus diliputi dengan persoalan serius. Yakni terungkapnya kasus vaksin palsu untuk balita.
Menurut Wakil Ketua Umum DPP PPP Reni Marlinawati, kasus vaksin palsu menjadi kado paling pahit dalam peringatan HAN 2016. Reni mengatakan, kasus itu bahkan melengkapi persoalan pelik yang kini dihadapi anak-anak Indonesia.
"Kasus ini telah melengkapi persoalan pelik yang menimpa anak-anak Indonesia seperti kekerasan seksual terhadap anak," kata Reni dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/7).
Ketua Fraksi PPP DPR RI itu menambahkan, kasus vaksin palsu dan kekerasan seksual terhadap anak harus menjadi peringatan bagi pemerintah. Menurutnya, harus ada tindakan preventif agak kasus serupa tak terjadi pada masa mendatang.
"Ke depan perlu ditingkatkan kinerja sejumlah kementerian atau lembaga khususnya terkait dengan persoalan anak. Koordinasi antar-instansi masih belum berjalan dengan ideal," ujar anggota Komisi X DPR itu.(put/jpg/gir/jpnn)
JAKARTA - Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) kali ini harus diliputi dengan persoalan serius. Yakni terungkapnya kasus vaksin palsu untuk balita.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tiga Organisasi Sukarelawan Tawarkan Blueprint untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Apa Kabar RPP Manajemen ASN? Honorer & PPPK Ajukan 5 Tuntutan
- Ketua MPR Publikasikan Hasil Riset Ilmiah 4 Pilar Kebangsaan, Ungkap Masalah di Kepri
- Tutup Festival Pengendalian Lingkungan 2024, Sekjen KLHK: Nilai IKLH Tahun 2023 Meningkat
- Usut Kasus Korupsi Pembangunan Gedung Pemerintahan, KPK Periksa eks GM Brantas Abipraya
- Peringati Hari Bumi, Garudafood Tanam 1.000 Bibit Mangrove