Indonesia Timur Butuh Pelabuhan Ekspor Impor

Indonesia Timur Butuh Pelabuhan Ekspor Impor
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia bagian timur ternyata tak sejalan dengan pembangunan infastruktur pelabuhan. Hingga kini, tak ada pelabuhan umum yang memadai di sana.

Buktinya, hingga saat ini, aktivitas ekspor-impor Intim masih bergantung pada pelabuhan-pelabuhan utama di Jawa.

Direktur Utama PT Pelindo IV Doso Agung menyatakan, kondisi itu merupakan konsekuensi strategi pembangunan Indonesia masa lalu yang berorientasi pada pengembangan Pulau Jawa sebagai pusat ekonomi.

’’Ini membuat pembangunan ekonomi, industri, jasa, dan logistik terpusat di Jawa,’’ kata Doso dalam Preparatory Meeting on Bilateral Maritime Dialogue Indonesia-Korea kemarin (24/7).

Akibatnya, hampir seluruh pelabuhan umum (public port) di kawasan timur Indonesia berstatus dalam negeri atau antarpulau.

Alhasil, tidak ada pelabuhan umum yang mampu melayani ekspor atau impor secara langsung (international hub sea port). ’’Padahal, potensi ekspor maupun impor komoditas di Indonesia timur sebenarnya sudah cukup besar,’’ ungkapnya.

Hingga saat ini, ekspor atau impor di kawasan timur Indonesia harus dilakukan melalui pelabuhan di Jakarta, Surabaya, atau Semarang. Doso mengakui, ada sejumlah perusahaan yang melakukan ekspor-impor di kawasan timur Indonesia.

Namun, ekspor-impor tersebut dilakukan melalui pelabuhan atau terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS). ’’Mereka bangun sendiri untuk ekspor hasil pertambangan dan migas,’’ ucapnya.

JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi Indonesia bagian timur ternyata tak sejalan dengan pembangunan infastruktur pelabuhan. Hingga kini, tak ada pelabuhan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News