Antisipasi Anak Buah Santoso Beraksi, Jaga Ketat Kantor Polisi

Antisipasi Anak Buah Santoso Beraksi, Jaga Ketat Kantor Polisi
Pemeriksaan di kawasan Poso Pesisir oleh Brimob, Minggu (24/7) untuk menghambat jalur logistik dan pelarian DPO sisa-sisa anak buah Santoso. Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS

jpnn.com - PONTIANAK -. Setelah Santoso ditembak mati, muncul kekhawatiran anak buahnya yang masih tersisa melakukan aksi balas dendam. Tak mau kecolongan, Polresta Pontianak dan jajarannya siaga satu.

“Kita harus mengantisipasi, walaupun belum ada kabar atau info, bahwa jaringan Santoso itu masuk ke Pontianak atau Kalbar pada umumnya,” kata Kombes Pol Iwan Imam Susilo, Kapolresta Pontianak, seperti dikutib Rakyat Kalbar (Jawa Pos Group).

Kekhawatiran anak buah Santoso melakukan aksi balas dendam, bukanlah berlebihan. Paslanya, Kota Pontianak sempat menjadi daerah lintas jaringan teroris. “Itu beberapa tahun lalu. Begitu info dari intelijen Densus 88 kepada kita,” ungkapnya.

Dijelaskan, sesuai instruksi Kapolri, kepolisian se-Indonesia memang wajib mengantisipasi kemungkinan aksi balas dendam. 

“Terutama menjaga markas yang kerap kali menuai ancaman dan serangan dari jaringan teroris,” ujar Kombes Iwan.

Kapolres mewajibkan anggota jaga di sentral pelayanan, menggunakan senjata lengkap serta menggunakan protap keamanan. 

“Anggota yang berjaga di pintu masuk dan kita berikan senjata semuanya. Karena kejadian beberapa daerah itu, jaringan-jaringan mereka (teroris) menerobos, kemudian melakukan aksi pengeboman (bunuh diri),” tegasnya. (zrn/sam/jpnn) 

 


PONTIANAK -. Setelah Santoso ditembak mati, muncul kekhawatiran anak buahnya yang masih tersisa melakukan aksi balas dendam. Tak mau kecolongan,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News