TemanAhok Melunak, Pengamat: Tidak Ada Makan Siang Gratis

TemanAhok Melunak, Pengamat: Tidak Ada Makan Siang Gratis
ILUSTRASI. FOTO: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Muhammad Budyatna menyatakan melunaknya sikap TemanAhok setelah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menetapkan maju di pilkada DKI Jakarta tahun 2017 melalui partai politik dia duga karena ada kompensasi materi.

"Sulit diterima akal sehat, jika TemanAhok yang telah menggalang dukungan KTP hingga 1 juta dengan isu deparpolisasi, tiba-tiba melunak. Kalau itu benar hasil kerja keras, tidak mungkin itu tidak dibayar. Makanya saya duga melunaknya karena ada kompensasi materi dari Ahok," kata Budyatna di Jakarta, Kamis (28/7).

Sumber kompensasi lanjutnya, bisa saja berasal dari dana Rp 30 miliar yang berhasil dikumpulkan TemanAhok.

"Saya juga khawatir dengan dukungan Setya Novanto dan Golkar akan ada lagi janji-janji dana untuk TemanAhok nanti. Mereka yang tadinya keras terhadap Setya Novanto dalam kasus papa minta saham, kini melunak," imbuhnya.

Dia menegaskan, dalam politik tak ada makan siang gratis. Janji dan komitmen partai politik mendukung Ahok tanpa syarat hanyalah ujar dia, hanya isapan jempol.

“Ini kan sama saja seperti Jokowi, yang koalisi tanpa syarat, koalisi ramping, tapi akhirnya koalisinya super gendut karena hampir semua partai dirangkul dan dapat kompensasi kursi menteri. Tak ada makan siang gratis di panggung aprati politik," ujar mantan Dekan FISIP UI itu.(fas/jpnn)


JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI), Muhammad Budyatna menyatakan melunaknya sikap TemanAhok setelah Basuki Tjahaja Purnama


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News