PDIP Disarankan Tetap jadi Oposan SBY
Jangan Mau 'Dibeli' Demokrat
Minggu, 10 Mei 2009 – 18:53 WIB
JAKARTA - Pengamat sosiologi politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sudjito mengatakan, dengan Partai Demokrat memperoleh 148 kursi DPR, maka Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa leluasa menentukan siapa yang bakal dijadikan pendampingnya. Partai yang sudah menyatakan berkoalisi, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), tidak akan banyak menuntut karena perolehan kursinya di DPR jauh di bawah Demokrat. PKS mendapat 59 kursi, sedang PKB malah hanya 26 kursi.
"SBY menjadi cukup percaya diri, bahkan untuk memilih cawapres dari kalangan teknokrat pun, dia tak perlu khawatir," ujar Arie Soedjito kepada JPNN di Jakarta, Minggu (10/5).
Di sisi lain, Megawati Soekarnoputri semakin tidak percaya diri karena di hari-hari terakhir ini belum juga mampu menggandeng Prabowo Subianto sebagai pasangannya. Malahan, Mega terkesan takluk dengan langkah politik SBY yang telah mendekati 'Teuku Umar' melalui Hatta Radjasa.
"Kalau sampai PDIP mau berkoalisi dengan Demokrat, itu nanti akan muncul imej PDIP telah terbeli oleh Demokrat. Kalau ini terjadi, PDIP rugi besar," ujar Arie. Disarankan Arie, kalau toh Mega pada akhirnya gagal mendapatkan pasangan, lebih baik melanjutkan perannya sebagai oposisi.
JAKARTA - Pengamat sosiologi politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sudjito mengatakan, dengan Partai Demokrat memperoleh 148 kursi
BERITA TERKAIT
- Cak Imin Pastikan PKB Mendukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Sandi AMPI Serukan Rekonsiliasi Pascapemilu: Bersatulah demi Indonesia Emas 2045
- Habib Aboe Tegaskan PKS dan PKB Siap Bekerja Sama di Pilkada Serentak 2024
- Tamil Selvan: Gugatan PDIP ke PTUN Tak Akan Tunda Pelantikan Prabowo-Gibran
- PDIP Masih Buka Pintu untuk Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Tetapi
- Kader di Sumut Menilai Zulhas Sangat Pantas Kembali Memimpin PAN