PDIP Disarankan Tetap jadi Oposan SBY

Jangan Mau 'Dibeli' Demokrat

PDIP Disarankan Tetap jadi Oposan SBY
PDIP Disarankan Tetap jadi Oposan SBY
JAKARTA - Pengamat sosiologi politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sudjito mengatakan, dengan Partai Demokrat memperoleh 148  kursi DPR, maka Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa leluasa menentukan siapa yang bakal dijadikan pendampingnya. Partai yang sudah menyatakan berkoalisi, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), tidak akan banyak menuntut karena perolehan kursinya di DPR jauh di bawah Demokrat. PKS mendapat 59 kursi, sedang PKB malah hanya 26 kursi.

"SBY menjadi cukup percaya diri, bahkan untuk memilih cawapres dari kalangan teknokrat pun, dia tak perlu khawatir," ujar Arie Soedjito kepada JPNN di Jakarta, Minggu (10/5).

Di sisi lain, Megawati Soekarnoputri semakin tidak percaya diri karena di hari-hari terakhir ini belum juga mampu menggandeng Prabowo Subianto sebagai pasangannya. Malahan, Mega terkesan takluk dengan langkah politik SBY yang telah mendekati 'Teuku Umar' melalui Hatta Radjasa.

"Kalau sampai PDIP mau berkoalisi dengan Demokrat, itu nanti akan muncul imej PDIP telah terbeli oleh Demokrat. Kalau ini terjadi, PDIP rugi besar," ujar Arie. Disarankan Arie, kalau toh Mega pada akhirnya gagal mendapatkan pasangan, lebih baik melanjutkan perannya sebagai oposisi.

JAKARTA - Pengamat sosiologi politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sudjito mengatakan, dengan Partai Demokrat memperoleh 148  kursi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News