Makin Kinclong, Penjualan Sampoerna Tembus Rp 21,5 Triliun
jpnn.com - JAKARTA – Kinerja PT HM Sampoerna menunjukkan catatan mengesankan pada paruh pertama tahun ini. Manajemen mampu membukukan penjualan hingga Rp 21,5 triliun.
Dengan penjualan itu, laba perusahaan mencapai Rp 6,1 triliun. Jumlah itu meningkat 22,7 persen. Hasil itu menempatkan perusahaan semakin kukuh sebagai pemimpin pasar rokok dengan pangsa pasar 34,1 persen.
“Ini bukti nyata kepercayaan para perokok dewasa, merek-merek kuat, karyawan berdedikasi dan komitmen mitra bisnis kami,” tutur Presiden Direktur Sampoerna Paul Janelle kemarin.
Sampoerna April 2016 lalu mendapat mandat dan kepercayaan dari pemegang saham. Kepercayaan itu ditunjukkan dengan restu atas aksi korporasi berupa pemecahan saham (stocksplite) dengan rasio 1:25.
Pemecahan itu membuat jumlah saham beredar perusahaan menjadi 116.318,1 juta lembar dari sebelumnya sebanyak 4.652,7 juta. Di sisi lain, jumlah investor meningkat signifikan setelah aksi pemecahan saham tersebut.
“Kapitalisasi pasar mencerminkan keyakinan investor terhadap kinerja Sampoerna. Pemecahan saham untuk mendukung tujuan otoritas pasar modal meningkatkan jumlah investor, transaksi dan trader aktif,” ulasnya.
Sampoerna merupakan perusahaan tembakau dengan fokus utama memproduksi dan menjual rokok kretek. Portofolio merek utama Sampoerna terdiri dari Dji Sam Soe dan Sampoerna A di segmen harga premium.
Ada juga Sampoerna Kretek dan U Mild pada segmen di bawah harga premium. Sampoerna juga mendistribusikan Marlboro, merek rokok internasional.
JAKARTA – Kinerja PT HM Sampoerna menunjukkan catatan mengesankan pada paruh pertama tahun ini. Manajemen mampu membukukan penjualan hingga
- Harga Gula Pasir Makin Tinggi, Barang Menghilang
- Penuhi Kebutuhan Gula Masyarakat, PT SGN Segera Giling Tebu Petani
- PIS Sukses Tekan Emisi Karbon 25,4 Ribu Ton Setara CO2
- Pupuk Indonesia Bersama BUMN Brunei Darussalam Dukung Ketahanan Pangan Regional ASEAN
- Bea Cukai Tanjung Priok Layani Ratusan Importir dan Eksportir Berstatus Mitra Utama
- Rasio Kredit Berisiko LB Bank Turun di Bawah 35 Persen, Ini Penyebabnya