Fredi Budiman Dieksekusi, KontraS Ungkap Pengakuan Mengejutkan

Fredi Budiman Dieksekusi, KontraS Ungkap Pengakuan Mengejutkan
Fredi Budiman saat diboyong ke Pulau Nusakambangan beberapa waktu lalu. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Terpidana mati kasus narkoba, Fredi Budiman akhirnya dieksekusi  Jumat (29/7) dini hari. Fredi adalah satu dari empat gembong narkoba  yang menghadapi regu tembak di Pulau Nusakambangan.

Namun, matinya Fredi masih meninggalkan catatan. Sebab, ia merasa menjadi korban permainan oknum penegak hukum.

Fredi sebelum dieksekusi telah menyampaikan pengakuannya secara khusus ke Koordinator KontraS, Hariz Azhar. Fredi pun berwasiat ke Haris untuk menceritakan adanya oknum Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri yang ternyata menjadi pemain narkoba.

Tak hanya itu. Fredi juga mengaku menyetor uang ke oknum BNN dan Mabes Polri. Jumlahnya pun tergolong wah. Rp 450 miliar mengalir ke oknum BNN, sedangkan Rp 90 miliar ke pejabat Mabes Polri.

Fredi juga menyinggung adanya petinggi TNI yang juga bermain narkoba. Bahkan Fredi pernah membawa narkoba dari Medan ke Jakarta bersama seorang perwira tinggi TNI berpangkat mayor jenderal.

Haris pun menuliskan pengakuan-pengakuan Fredi itu. Termasuk keluhan Fredi saat menjalani proses hukum meski sudah bersikap kooperatif.(fat/jpnn)

Berikut kesaksian Haris Azhar yang diterima JPNN.com, Jumat (29/7).

"Cerita Busuk dari seorang Bandit"

JAKARTA - Terpidana mati kasus narkoba, Fredi Budiman akhirnya dieksekusi  Jumat (29/7) dini hari. Fredi adalah satu dari empat gembong narkoba 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News