Laba Bersih Astra Anjlok, Hanya Rp 7,1 Triliun

Laba Bersih Astra Anjlok, Hanya Rp 7,1 Triliun
Astra. Foto: Astra

jpnn.com - JAKARTA – Laba bersih PT Astra International Tbk (ASII) turun 12 persen pada semester pertama 2016. Emiten berkode ASII itu hanya bisa membukukan laba bersih Rp 7,116 triliun.

Hal tersebut disebabkan pelemahan harga komoditas. Di samping itu, kinerja bisnis alat berat, perbankan, dan pertambangan ASII ikut menurun. Pada paruh pertama tahun ini, ASII membukukan pendapatan Rp 88,208 triliun atau turun lima persen jika dibandingkan dengan kuartal kedua 2015.  

Presdir ASII Prijono Sugiarto menyatakan, perseroan menghadapi tantangan pelemahan harga komoditas dan permintaan terhadap alat berat serta penurunan volume bisnis kontraktor pertambangan. ’’Peningkatan kredit bermasalah di Permata Bank masih akan dirasakan hingga akhir tahun,’’ katanya.

Dari enam lini bisnis ASII, kontribusi bisnis alat berat dan pertambangan terhadap total laba bersih turun 45 persen menjadi Rp 1,121 triliun. Selain itu, kontribusi laba dari lini jasa keuangan terhadap laba bersih ASII turun 40 persen menjadi Rp 1,253 triliun.

Sebaliknya, divisi otomotif masih menjadi kontributor terbesar terhadap laba grup Astra setelah menyumbang peningkatan kontribusi 13 persen menjadi Rp 3,864 triliun. Peningkatan dari lini bisnis otomotif terjadi seiring dengan mulai membaiknya pasar mobil dan sepeda motor nasional.

Penjualan otomotif sedikit meningkat sepanjang semester pertama karena peluncuran enam model baru yang turut berdampak positif terhadap marjin. Selain itu, Astra menikmati pertumbuhan penjualan mobil secara nasional sebesar empat persen menjadi 273 ribu unit.

’’Pangsa pasar mobil grup Astra meningkat dari 50 persen menjadi 51 persen,’’ terangnya.

Penjualan sepeda motor nasional menurun sebesar tujuh persen menjadi tiga juta unit. Meski demikian, penjualan sepeda motor dari PT Astra Honda Motor (AHM) meningkat satu persen menjadi 2,2 juta unit.

JAKARTA – Laba bersih PT Astra International Tbk (ASII) turun 12 persen pada semester pertama 2016. Emiten berkode ASII itu hanya bisa membukukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News