Mendikbud Tolak Permintaan Turki Tutup 9 Sekolah di Indonesia

Mendikbud Tolak Permintaan Turki Tutup 9 Sekolah di Indonesia
Muhadjir Effendy. Foto: dok/Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Permintaan Kedutaan Besar (Kedubes) Turki di Indonesia agar pemerintah menutup‎ sembilan sekolah yang disinyalir bekerja sama dengan Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (PASIAD) ‎ditolak. 

Penolakan itu ditegaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat meninjau Sekolah Kharisma Bangsa, Jumat (29/7).

"Kami tidak akan menutup sembilan sekolah yang diminta Kedubes Turki di Indonesia, salah satunya Kharisma Bangsa. Sekolah ini merupakan aset bangsa, jadi tidak boleh ditutup," tegas Muhadjir kepada wartawan.

Penutupan, menurut Muhadjir, hanya akan dilakukan pemerintah kalau ditemukan unsur-unsur kurikulum meresahkan masyarakat maupun peserta didik.

"Saya sudah konfirmasi ke yayasan, kerja sama dengan Turki sudah lama berakhir. Jadi mereka tidak ada kaitan dengan gerakan Gulen," tegasnya.

Manajemen sembilan sekolah kerja sama Turki-Indonesia itu sudah angkat bicara setelah tudingan dari Kedubes disebar melalui situs resmi dan laman Facebook mereka Kamis (28/7) lalu. Pihak yayasan menyesalkan tudingan itu karena mengesankan sekolah-sekolah unggulan yang mereka kelola sebagai lembaga radikal. Menurut yayasan, banyak pelajar di Kharisma Bangsa hingga Sekolah Kesatuan Bangsa memiliki prestasi mencolok, baik akademik maupun non-akademik.

"Kami tegaskan bahwa sekolah-sekolah kami tidak pernah mengajarkan kekerasan apalagi kegiatan yang mengarah kepada tindakan terorisme," kata Ari Rosandi mewakili SMA Pribadi Depok dan delapan sekolah lainnya lewat klarifikasi tertulis.

Kerja sama sembilan sekolah tersebut dengan Pacific Countries Social and Economic Solidarity Association (PASIAD) terjalin selama 20 tahun. Namun sejak 1 November 2015 kerja sama pendanaan itu berakhir. 

JAKARTA - Permintaan Kedutaan Besar (Kedubes) Turki di Indonesia agar pemerintah menutup‎ sembilan sekolah yang disinyalir bekerja sama dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News