PDIP-PD Selingkuh, Tak Perlu Pilpres

PDIP-PD Selingkuh, Tak Perlu Pilpres
TAK TERPREDIKSI- Diskusi Menakar Kontetasi SBY-Hatta, Prabowo-Rizal Ramli dan JK-Wiranto yang menghadirkan pengamat politik Burhanudin Muhtadi MA, Al Chaidar MA, Ray Rangkuti, Herdi Sahrasad dan Nanang Tahqiq MA. Foto: Afoez/JPNN
JAKARTA- Konstelasi politik menjelang pilpres yang kian tak menentu. Semua prediksi dan analisis politik dinilai belum mampu menyentuh berbagai berbagai realitas yang dibuat para elit politik di tanah air. Karena itu, dalam menakar elektabilitas presiden di masa mendatang, tak cukup dengan hitungan logika politis.

"Politik kita terlalu cepat berubah. Siapa yang menyangka SBY-JK bakal pisah, ternyata pisah. Siapa yang menganalisa PD-PDIP bakal bertemu, eh ternyata bertemu. Jadi apa lagi yang tidak bisa, semua diperlihatkan para elit politik kita," kata Ray Rangkuti, pengamat politik dalama diskusi bertema  "Menakar Kontestasi SBY-Hatta, Prabowo-Rizal Ramli dan JK-Wiranto" yang digagas Forum Inteligensia Bebas di salah satu restoran di kawasan Jl Kebon Sirih, Jakarta, Minggu (10/5).

Menurut Ray, pertemuan PDIP dan Partai Demokrat tidak menghasilkan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat. Sebab, beber dia, jika kedua partai itu berkoalisi maka tak perlu lagi ada pemilihan presiden.

"Koalisi antara keduanya bisa saja terjadi, siapa yang bisa menjamin tak terjadi. Tampaknya kita harus menganalisa di luar logika ilmu politik. Tapi, kalau itu terjadi tak perlu ada pemilihan presiden karena pemenangnya sudah jelas," kata Ray Rangkuti lagi.

JAKARTA- Konstelasi politik menjelang pilpres yang kian tak menentu. Semua prediksi dan analisis politik dinilai belum mampu menyentuh berbagai berbagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News