Gencatan Senjata Dicabut, Pasukan Filipina Siaga

Gencatan Senjata Dicabut, Pasukan Filipina Siaga
Rodrigo Duterte. Foto: AFP

jpnn.com - MANILA - Ajakan gencatan senjata yang ditawarkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte bertepuk sebelah tangan. Hingga Sabtu (30/7), pukul 17.00 waktu setempat, pemberontak komunis Filipina yang menamakan diri CPP/NPA (New People's Army)/NDF (National Democratic Front) tak merespons ajakan Duterte.

Sesuai apa yang dia sampaikan dalam pidatonya awal pekan ini, Duterte menganggap sikap diam pemberontak yang bercokol di sisi utara Filipina tersebut sebagai jawaban tidak. Karena itu, pemimpin 71 tahun tersebut langsung mencabut kembali tawarannya untuk berdamai. ’’Saya menginstruksikan pencabutan gencatan senjata sepihak yang saya umumkan pada 25 Juli lalu untuk pemberontak komunis,’’ paparnya secara tertulis. 

Kemarin Jesus Dureza yang berperan sebagai penasihat presiden untuk proses damai membacakan langsung sikap Duterte. Presiden memerintahkan menyiagakan pasukan. ’’Saya perintahkan Angkatan Darat Filipina dan Kepolisian Nasional Filipina untuk kembali memerangi segala bentuk ancaman dari pemberontak,’’ lanjutnya.

Sebelumnya, Senin (25/7), Duterte memaklumatkan gencatan senjata sepihak dengan pemberontak komunis Filipina. Tapi, insiden maut yang menewaskan seorang personel pasukan pemerintah mencoreng gencatan senjata tersebut. Karena itu, Duterte pun menerbitkan ultimatum kepada pemberontak. Pemerintah meminta pemberontak merespons tawaran damai tersebut jika ingin gencatan senjata tetap bertahan.

Selama gencatan senjata, pemerintah melarang militer dan polisi melancarkan operasi penggerebekan terhadap pemberontak. Meski tetap berada di wilayah tugas masing-masing, para personel militer dan kepolisian itu hanya menjalankan fungsi pengawasan. Saat itu, Duterte sendirilah yang memerintahkan pasukan pemerintah untuk menahan segenap serangan. 

Tapi, semua itu tidak lagi berlaku. Dua jam setelah batas waktu berlalu, Duterte langsung meminta pasukan pemerintah kembali ke mode penyerangan. ’’Saya imbau seluruh personel keamanan untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengutamakan perlindungan terhadap warga serta tidak tanggung-tanggung dalam menegakkan hukum,’’ pesan mantan wali kota Davao tersebut. 

Di tempat terpisah, Rigoberto Sanchez yang didaulat sebagai jubir NPA Komando Operasional Mindanao Selatan menyatakan, gencatan senjata itu tidak pernah ada. Meski Duterte mendeklarasikannya sejak Senin, pada praktiknya pasukan pemerintah yang berada di sekitar sarang pemberontak tetap melancarkan serangan. (inquirer/hep/c23/any/adk/jpnn)


MANILA - Ajakan gencatan senjata yang ditawarkan Presiden Filipina Rodrigo Duterte bertepuk sebelah tangan. Hingga Sabtu (30/7), pukul 17.00 waktu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News