Pasokan Sapi Berkurang, Harga Daging Gila-gilaan

Pasokan Sapi Berkurang, Harga Daging Gila-gilaan
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - TANJUNG SELOR – Peredaran daging kerbau alias alana asal India menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. Terutama bagi Pemerintah Kota Tarakan yang menjadi pintu masuk peredaran daging alana.

Peredaran daging alana yang masih sering terjadi karena harga daging sapi di Kaltara yang masih cukup tinggi. Di Bulungan, saat ini daging sapi berada di harga Rp 145 ribu per kilogram.

Pasokan daging sapi ke Kaltara yang masih kurang menjadi salah satu penyebab tingginya harga daging sapi.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kaltara Hasmira menjelaskan Kaltara masih membutuhkan agen-agen yang mau mengirimkan sapi dari luar untuk masuk ke Kaltara.

Pasalnya, saat ini pasokan sapi masih mengandalkan peternak lokal. "Kadang para pedagang daging sapi ini juga mengambil dari Berau karena belum ada agen sapi besar yang mau mengirim ke Kaltara," ungkapnya kemarin.

Hasmira juga mengatakan, pihaknya membuka kesempatan bagi para agen atau penjual sapi dari luar Kaltara yang ingin mengirim sapi. Sebab, pasar penjualan sapi masih terbuka lebar karena masih minimnya pasokan.

Dia yakin dengan banyaknya pasokan sapi ke Kaltara akan menurunkan harga jual daging sapi di pasaran. Disebutkannya, sebelum Lebaran pada awal Juli lalu, harga daging sapi sempat menyentuh angka Rp 130 ribu per kilogram.

"Apalagi ini sudah mau mendekati Iduladha, pasti permintaan sapi akan meningkat. Harga jualnya juga pasti akan ikut meningkat di pasaran," katanya. (rus/fen/jos/jpnn)


TANJUNG SELOR – Peredaran daging kerbau alias alana asal India menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara. Terutama bagi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News