Agar Berdaya Saing, Kemenpar Fokus Benahi Tiga Hal Ini

Agar Berdaya Saing, Kemenpar Fokus Benahi Tiga Hal Ini
Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan (Deputi BPKK) Ahman Sya saat jumpa pers Rakornas Perguruan Tinggi Pariwisata se-Indonesia di Bali, Rabu (3/8). FOTO: Mesya/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Daya saing Sumber daya manusia (SDM) pariwisata Indonesia di tingkat ASEAN masih sangat rendah. Pada 2015, Indonesia‎ masih berada pada rangking lima di bawah Singapura, Thailand, Malaysia, dan Filipina.

Sedangkan di tingkat dunia berada di rangking 53 dari 141 negara atau jauh tertinggal dari Singapura di ranking tiga dan Filipina (ranking 42 dunia).

Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan (Deputi BPKK) Ahman Sya mengungkapkan, Kemenpar memiliki strategi khusus untuk meningkatkan daya saing SDM Pariwisata Indonesia. Sejumlah kelemahan SDM pariwisata di Indonesia harus  diperbaiki terutama dalam hal penguasaan bahasa Inggris.

"SDM pariwisata kita masih lemah dalam tiga hal yakni; penguasaan bahasa asing terutama Inggris, teknologi informasi (IT), maupun manajerial. Untuk meningkatkan kualitas SDM pariwisata kita, tiga hal ini menjadi  fokus perhatian,” kata  Ahman Sya dalam Rakornas Pendidikan Tinggi Pariwisata se Indonesia di Bali, Rabu (3/8).

Rakornas Perguruan Tinggi Pariwisata, menurut Ahman Sya, akan menjadi komitmen bersama antara pemerintah dan stakeholder khususnya bidang pendidikan untuk mendukung program penciptaan SDM pariwisata berkualitas agar bisa memenangkan persaingan.

"Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Masyarakat) Perguruan Tinggi Pariwisata Indonesia diharapkan memiliki kontribusi besar untuk mengembangkan 10 Destinasi Prioritas yang ditetapkan oleh pemerintah," ujarnya.

Ahman Sya menambahkan, tenaga kerja pariwisata Indonesia diharapkan akan mudah mengisi peluang kerja di sektor pariwisata khususnya untuk 38 job titles  yang telah disepakati bersama dalam  Mutual Recognation Arrangement (MRA) Masyarakat Ekonomi ASEAN. Perguruan tinggi pariwisata memiliki tugas untuk mendidik generasi muda sebagai penerus bangsa.

“Banyak perubahan besar Indonesia diawali oleh pergerakan mahasiswa, contohnya reformasi 1998. Diharapkan dengan perguruan tinggi yang fokus pada pengembangan destinasi prioritas maka mahasiswa akan turut menjadi bagian dari ujung tombak pengembangan sektor Pariwisata Indonesia," tuturnya.

JAKARTA - Daya saing Sumber daya manusia (SDM) pariwisata Indonesia di tingkat ASEAN masih sangat rendah. Pada 2015, Indonesia‎ masih berada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News