Orangtua: Anak Saya Rajin Ibadah, Selalu Bawa Alquran, Kok Dibilang Teroris

Orangtua: Anak Saya Rajin Ibadah, Selalu Bawa Alquran, Kok Dibilang Teroris
Hadi dan Tegar ditangkap Densus 88, Jumat (5/8) di rumah ini. Foto: Batam Pos/jpg

jpnn.com - BATAM - Hadi Gusti Yandi dan M Tegar dua dari enam orang yang ditangkap Densus 88 Anti Teror Mabes Polri terkait dugaan jaringan teroris di Batam adalah tamatan SMKN I Batam jurusan Mekatronika tahun 2015. 

Keduanya adalah karyawan di salah satu perusahaan perakitan Laptop di kawasan Bintang Industri, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau.

Hadi Gusti Yanda adalah putra pertama dari pasangan Hamidin dan Darma di perumahan Taman Carina blok 27/19, Batuaji dan M Tegar juga putra pertama dari Desy yang tinggal di perumahan Taman Batuaji Indah 2 blok S nomor 15. Keduanya adalah sahabat baik sejak masih sekolah sampai kerja.

Mengenai kegiatan sehari-hari kedua pemuda itu pihak keluarga mengaku tak ada yang menonjol sehingga terindikasi sebagai pelaku teroris.

Keluarga Hamidin dan Darma saat ditemui wartawan di rumah kediaman mereka terlihat tenang. Mereka bahkan mengaku tak tahu dengan informasi penangkapan anaknya. 

"Anak saya kerja kok. Tadi pagi pergi kerja seperti biasa. Tak ada tuh polisi yang datang kasih tahu atau kabar dari anak saya kalau dia ditangkap," ujar Hamidin seperti diberitakan batampos (Jawa Pos Group), hari ini (6/8).

Sampai sore kemarin, Hamidin yang merupakan pegawai negeri sipil (PNS) di Pemko Batam belum mengetahui informasi tersebut. Mereka bahkan bersikeras bahwa Hadi masih berada di tempat kerjanya. 

"Tak mungkin anak saya ditangkap karena itu. Dia anak baik-baik kok," ujar Darma.

BATAM - Hadi Gusti Yandi dan M Tegar dua dari enam orang yang ditangkap Densus 88 Anti Teror Mabes Polri terkait dugaan jaringan teroris di Batam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News