Tiongkok Lagi-lagi Buat Jepang Meradang

Tiongkok Lagi-lagi Buat Jepang Meradang
Kapal patroli TIongkok. FOto: AFP

jpnn.com - TOKYO – Jepang kembali dibuat kesal oleh Tiongkok. Penyebabnya, negara yang dipimpin PM Shinzo Abe itu melihat 230 kapal nelayan dan 7 kapal penjaga pantai Tiongkok, beredar di perairan perbatasan antara kedua negara. Tiongkok menyebutnya Laut China Timur, sementara Jepang menyebutnya Laut Jepang.

Wilayah sengketa itu memiliki kepulauan yang tak berpenghuni. Lagi-lagi ada dua nama. Tiongkok menyebutnya Diaoyu, sedangkan Jepang melabelinya Kepulauan Senkaku. Saling klaim dua negara tersebut berlangsung sejak lama dan belum ada tanda-tanda penyelesaian atas wilayah tersebut seperti sengketa Laut China Selatan yang bulan lalu sudah ditangani Pengadilan Arbitrase Internasional. 

”Jepang tidak pernah bisa menerima aktivitas kapal pemerintah (Tiongkok, Red) dekat dengan Kepulauan Senkaku karena akan meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut,” bunyi protes yang dilayangkan Kemenlu Jepang kepada Kedutaan Besar Tiongkok di negaranya kemarin.

”Sepertinya kapal nelayannya sedang beroperasi. Tapi, kami tidak tahu apa yang dilakukan kapal penjaga pantai,” kata sumber di Kemenlu Jepang kepada AFP. 

Sehari sebelumnya Wakil Menlu Jepang Shinsuke Sugiyama memanggil Duta Besar Tiongkok Cheng Yonghua ke Tokyo untuk memprotes kapal nelayan yang memasuki wilayah sengketa tersebut. Juni lalu Jepang juga marah dan melayangkan protes resmi ketika melihat kapal perang militer Tiongkok mendekati wilayah konflik itu. 

Michael Cucek, profesor di Temple University, mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan upaya unjuk kekuatan oleh Tiongkok. ”Itu cara Tiongkok untuk menyampaikan peringatan dalan cara yang sangat agresif,” katanya seperti dilansir Al Jazeera kemarin. Menurut dia, Tiongkok seakan-akan ingin menyampaikan bahwa satu saja tindakan keliru dari Jepang, Negeri Matahari Terbit tersebut akan dipaksa untuk membayar mahal. (AFP/Aljazeera/hep/c11/any/dil/jpnn)


TOKYO – Jepang kembali dibuat kesal oleh Tiongkok. Penyebabnya, negara yang dipimpin PM Shinzo Abe itu melihat 230 kapal nelayan dan 7 kapal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News