Dispendik: Daripada Anak Dijaga Pembantu, Lebih Aman di Sekolah

Dispendik: Daripada Anak Dijaga Pembantu, Lebih Aman di Sekolah
Sekolah. Foto: dok. JPNN

SURABAYA--Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Eko Prasetyoningsih memaparkan, wacana full day school (FDS) memang sudah lama didengarnya. Sistem itu, lanjut dia, memiliki dampak positif maupun negatif.

Dampak positifnya lebih bisa dirasakan orang tua yang bekerja. Sebab, mereka tidak akan direpotkan lagi mengurus anaknya sepulang sekolah. Orang tua juga lebih tenang ketika di kantor.

 ''Daripada main dan dijaga pembantu, lebih aman kalau anak di sekolah. Ada yang mengarahkan,'' tuturnya.

Adapun dampak negatifnya, penerapan full day school akan membutuhkan energi ekstra. Apalagi, kalau sekolah gagal mengonsep program, siswa bakal jenuh.

Berbeda dengan Pemkot Surabaya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur (Dikbud Jatim) Saiful Rachman menyebut full day school merupakan upaya Kemendikbud untuk menjauhkan siswa dari pergaulan buruk.

''Anak tidak ada yang memantau. Kalau full day, sore jam 16 mereka bisa dijemput orang tuanya,'' katanya.

Karena itu, para orang tua bisa melakukan dua hal. Yakni, mengantar dan menjemput siswa. Hubungan orang tua dengan siswa pun bisa lebih baik. Anak pun terbebas dari pengaruh kenakalan remaja yang mungkin terjadi.

Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika full day school diterapkan. Hampir sepanjang hari anak berada di sekolah. Otomatis, kecukupan makanan mereka juga harus tersedia.

''Makan siangnya akan bagaimana. Tapi, ini diharapkan mereka bisa membawa bekal,'' paparnya. (bri/puj/c15/git/flo/jpnn)


SURABAYA--Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya Eko Prasetyoningsih memaparkan, wacana full day school (FDS) memang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News