Satu Parpol Pengusung Berkhianat, Ahok Bakal Tamat

Satu Parpol Pengusung Berkhianat, Ahok Bakal Tamat
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Renaissance Political Research and Studies (RePORT), Khikmawanto mengatakan, keputusan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang memilih untuk bertarung di pilkada DKI Jakarta melalui partai politik memunculkan kekhawatiran mendalam. Sebab, bisa saja Ahok gagal mencalonkan diri andai ada satu partai pendukungnya membelot.

Saat ini ada tiga partai pemilik kursi di DPRD DKI yang sudah siap mengusung Ahok. Yakni NasDem (5 kursi), Golkar 9 kursi) dan Hanura (10 kursi). Sedangkan syarat minimal untuk bisa mengusung pasangan calon gubernur DKI adalah 21 kursi.

Namun, Khikmawanto menyebut posisi pencalonan Ahok belum aman. Bahkan gubernur incumbent itu terkesan waswas bakal ada partai pengusungnya yang membelot.

"Saat ini ada kesan Ahok khawatir terhadap pengkhianatan partai politik. Satu saja di antara tiga partai pendukung membelot, maka Ahok otomatis tidak bisa ikut di Pilkada DKI Jakarta," kata Khikmawanto, Rabu (10/8).

Khikmawanto menganggap kekhawatiran itu karena Ahok terlalu percaya diri bakal menang pada pemilihan gubernur di ibu kota negara tahun depan. "Ahok membayangkan sebuah kehancuran ketika satu saja tiba-tiba partai politik pendukungnya membelot," ungkapnya.

Khikmawanto pun mengingatkan bahwa politik sangat dinamis. Partai pun bisa berbalik arah politik dalam waktu singkat.

"Apalagi demokrasi adalah pilihan sistem politik kita yang seharusnya juga bisa menyediakan pilihan-pilihan terbaik bagi perspektif rakyat, bukan elite politik," imbuhnya.(fas/jpnn)

 


JAKARTA - Pengamat politik dari Renaissance Political Research and Studies (RePORT), Khikmawanto mengatakan, keputusan Basuki Tjahaja Purnama alias


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News