Orang Tua Murid: Ganti Pimpinan Pasti Ganti Kebijakan

Orang Tua Murid: Ganti Pimpinan Pasti Ganti Kebijakan
ILUSTRASI. FOTO: Dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Meski baru sebatas wacana, namun banyak orang tua murid bereaksi keras atas gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendi untuk memberlakukan full day school (FDS). Sebagian berpendapat, kebijakan baru hanya sebatas sensasi Muhadjir dalam menarik simpati publik.

"Ya namanya budaya Indonesia, setiap pimpinan baru pasti kebijakannya baru juga. Yang kasihan masyarakat karena hidup dalam ketimpangan,” kata Elvira, Rabu (10/8).

Elvira adalah salah satu orang tua yang anaknya bersekolah di SDN 6 Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Kejadian ini, lanjutnya, sama persis dengan saat Anies Baswedan menjadi Mendikbud menggantikan Muhammad Nuh, pendahulunya. Kurikulum 2013 yang sudah diberlakukan tiba-tiba ditarik dan dikembalikan ke kurikulum 2006 karena dianggap setengah matang.

"Sudah kebiasaan kali ya. Mestinya kan pejabat baru meneruskan saja yang program pendahulunya. Kalau kurang ya dibenahi, jangan dirombak total,”  ujarnya.

Sementara Ari Puspa, yang dua putranya bersekolah di SD swasta menganggap wacana FDS adalah hal biasa. Pasalnya, kedua anaknya selalu pulang rumah sekitar pukul 17.30.

"Anak saya jam pulangnya 14.30 WIB. Karena ikut ekskul pulangnya jam 5 sore. Anak-anak enjoy saja karena mereka yang minta sendiri," terangnya.

Karyawan di salah satu perusahaan multinasional ini mengaku tidak mencemaskan anak-anaknya karena sekolahnya nyaman dan aman.

JAKARTA - Meski baru sebatas wacana, namun banyak orang tua murid bereaksi keras atas gagasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News