Ikatan RT/RW Menentang Pengumpulan KTP Tolak Ahok dengan Cara Paksa

Ikatan RT/RW Menentang Pengumpulan KTP Tolak Ahok dengan Cara Paksa
Ketua Pengurus Ikatan RW RT Jakarta Baru Ridwan Hakim membacakan pernyataan sikap di sela-sela aksi unjukrasa Komunitas Flores, Sumba, Timur, Alor (Flobamora) Jakarta di depan Istana Negara, Kamis (11/8). Foto: Ken Girsang/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Pengurus Ikatan RW/RT Jakarta Baru Ridwan Hakim menyatakan, pihaknya menentang keras upaya yang dilakukan oknum Ketua RT dan RW, mengumpulkan KTP menolak Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, melalui cara-cara pemaksaan terhadap warga. 

Pernyataan sikap dikemukakan, menyusul langkah sejumlah orang mengatasnamakan Forum RT/RW yang mengumpulkan tiga juta KTP menolak kepemimpinan Ahok, beberapa waktu lalu.

"Kami menolak pernyataan pihak-pihak yang mengatasnamakan RT atau RW Jakarta yang tidak mendukung program Pemprov DKI. Kami juga mengutuk keras aksi-aksi yang bernuansa SARA," ujar Ridwan di sela-sela aksi unjukrasa Komunitas Flobamora Jakarta, Kamis (11/8).

Selain itu, Ikatan RW RT yang telah terbentuk sejak 5 Desember 2012 lalu kata Ridwan, juga tidak pernah merasa direndahkan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mewajibkan Ketua RT/RW melaporkan kondisi wilayahnya masing-masing, lewat aplikasi Qlue. Bahkan merasa pola pelaporan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat. 

"Selaku Ketua RW dan RT tetap mengawal dan mendukung kelanjutan program dan kebijakan pembangunan Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok. Baik itu Kartu Jakarta Pintar, program kali bersih, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas hidup warga Jakarta," ujar Ridwan.(gir/jpnn)

 


JAKARTA - Ketua Pengurus Ikatan RW/RT Jakarta Baru Ridwan Hakim menyatakan, pihaknya menentang keras upaya yang dilakukan oknum Ketua RT dan RW,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News