PKS Usulkan Interpelasi, Ruhut: Jangan Buat Kodok Termehek-mehek
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul bereaksi atas wacana interpelasi yang digulirkan politikus PKS Nasir Djamil terkait kasus dwikewarganegaraan Archandra Tahar. Anggota DPR RI yang kerap membela Presiden Joko Widodo itu menilai interpelasi sebagai langkah yang terlalu berlebihan.
"Jangan lah kasih statemen yang buat kodok termehek-mehek. Tidak perlu ada gitu-gituan, buat apa," kata Ruhut, yang selama ini selalu konsisten mendukung presiden yang akrab disapa Jokowi, di gedung DPR Jakarta, Selasa (16/8).
Menurut Ruhut, keputusan Presiden Jokowi memberhentikan Archandra sebagai Menteri ESDM lebih pada pertimbangan politik supaya tidak ada kegaduhan. Apalagi bersamaan dengan momentum HUT RI ke 71.
"Ini kan supaya tidak gaduh. Presiden kan memberhentikan supaya tidak gaduh," ujar anggota Komisi III DPR itu.
Ruhut menambahkan, isu kewarganegaraan Archandra sengaja dimainkan oleh orang-orang yang selama ini mendukung Sudirman Said dan pihak yang gagal menjadi Menteri ESDM saat reshuffle jilid II lalu.
"Yang bermain itu hanya dua, pertama karena mendukung Sudirman Said. Pendukungnya kecewa. Kedua, mereka yang ge-er mau jadi menteri ESDM tapi enggak jadi. Mereka ngoceh-ngoceh. Saya nggak usah bilang tanyakan saja pada rumput yang bergoyang," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul bereaksi atas wacana interpelasi yang digulirkan politikus PKS Nasir Djamil terkait kasus dwikewarganegaraan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Indonesia Fashion Week 2024 Resmi Digelar, 300 Desainer Ternama Angkat Kebudayaan Betawi
- Guru PPPK Pengin Pindah ke IKN, BKN Merespons Begini
- Ada 303 Amicus Curiae di Belakang Hakim MK, Gibran Pantas Cemas
- KPK Bidik Keluarga SYL yang Menikmati Uang Hasil Korupsi, Siapa?
- Sisa P1 hingga P4 Bakal Diakomodasi di PPPK 2025? Cermati Penjelasan Dirjen Nunuk
- Sido Muncul Berbagi Santunan Kepada 1.000 Anak Yatim di Jakarta