Sejarah Proklamasi, ini Kuncinya...

Sejarah Proklamasi, ini Kuncinya...
Wikana, tiga dari kiri, anak muda berpengaruh dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Foto: Public Domain.

jpnn.com - SOEKARNO, Hatta, Soebardjo dan Buntaran berunding di ruang tengah dalam rumah Bung Karno di Pegangsaan Timur 56. Para pemuda yang dipimpin Wikana menanti di beranda. 

Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network

Sejurus kemudian, keempat tokoh golongan tua itu keluar. Sebagai juru bicara, Soekarno menyampaikan bahwa mereka telah bersepakat tidak akan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia malam itu, sebagaimana didesak para pemuda.

Namun, apabila pemuda-pemuda bersikap keras untuk memproklamasikan Indonesia merdeka pada malam itu juga, lebih baik mencari seorang pemimpin lain yang belum pernah bekerjasama dengan pemerintahan militer Jepang.

Dan mereka berada di belakang pemimpin itu sebagai penyokong revolusi.

Alhasil, perundingan macet. Pukul 23.30, sebagaimana diceritakan Subadio Sastrosatomo, saksi mata peristiwa itu, rapat bubar. 

"Perutusan pemuda meninggalkan halaman rumah Pegangsaan Timur 56 dengan penuh perasaan dongkol, marah, kesal mendengarkan kata-kata dan sikap Bung Karno," kata Subadio, sebagaimana ditulis J Tuk Suprapto dalam Sinar Harapan, 18 Agustus 1970.

Tanggal 15 Agustus 1945 telah berlalu. Hari baru tiba. 16 Agustus para pemuda kembali menyusun rencana; menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok dan mendesak keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di sana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News