Soal Nasionalisme, Ini Pesan Politikus PDIP

Soal Nasionalisme, Ini Pesan Politikus PDIP
Eva Sundari. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Politikus PDI Perjuangan Eva Sundari mengatakan, nasionalisme Indonesia di zaman kini harus dimaknai secara produktif, bukan malah dengan destruktif.

Nasionalisme kekinian harus bisa diukur dari perkataan dan tindakan yang berkontribusi pada persatuan di tengah intoleransi yang cenderung memecah belah bangsa. Khususnya dari ancaman radikalisme dan terorisme.

“Untuk anak muda dan di zaman kini,  nasionalisme Indonesia harus dimaknai secara produktif. Hilangkan pemaknaan konservatif dan hitam putih memakai prasangka warisan semasa perang dingin seperti yang pernah dipraktikkan zaman orde baru,” kata Eva, Kamis (18/8).

“Nasionalisme harus terukur tidak sekadar ditunjukkan di slogan, spanduk, propaganda atau seragam. Apalagi adanya ancaman radikalisme dan terorisme yang jelas ingin memecah NKRI,” imbuhnya.

Menurutnya, semua usaha itu harus bermuara dan berdampak pada kepentingan nasional dan ke-Indonesian. Seperti keutuhan NKRI, kebhinekaan dan konstitusi. 

“Anak muda kini banyak yang mengekspresikan kecintaannya ke negeri dengan ekspresi kekinian, misalnya ekonomi kreatif yang mencirikan kemandirian, mengembangkan sikap terbuka sehingga mampu bertoleransi dengan yang berbeda dengannya,” imbuhnya. 

Menurut Eva, pemuda memang harus bisa berkontribusi ada persatuan di tengah intoleransi yang cenderung memecah belah bangsa.

“Bagi saya, saat ini nasionalisme anak muda masih terjaga tapi tidak dalam definisi lama. Semoga anak muda yang idealis dan mampu mempertahankan nasionalisme mereka ketika kelak memegang kekuasaan. Kekuasaan adalah ujian kecintaan dan komitmen terhadap kepentingan nasional,” kata Eva.

JAKARTA – Politikus PDI Perjuangan Eva Sundari mengatakan, nasionalisme Indonesia di zaman kini harus dimaknai secara produktif, bukan malah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News